PEKANBARU, RiauAKtual.com - Sampai hari ketiga pelaksanaan UN di SMK PGRI, ada siswa yang tidak bisa mengikuti Ujian Nasional alasannya 1 siswa dari hari pertama UN sakit dan mungkin dia akan mengikuti Ujian susulan pada tanggal 22 april sampai 25 april 2013 mendatang, sedangkan yang satu lagi tidak hadir karena DO.

Demikian dikatakan Kepala Sekolah SMK PGRI Pekanbaru, Drs Shofrudin saat ditemui di sekolahnya, Rabu (17/4/2013). Dikatakannya, pada saat hari ketiga pelaksanaan UN di SMK PGRI ada sedikit masalah yang masalahnya itu datang dari Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) karena tidak bersih seperti yang diharapkan ada lipatan-lipatan dan ada goresan, maka diambil kesepakatan oleh tim Independen dan pengawas Dinas diganti dengan soal cadangan.

"Saat ujian Matematika hari ini siswa tidak diperbolehkan memakai alat bantu hitung kalkulator hanya diperbolehkan coret-coret dan ini juga tidak diperkenankan mencoret di kertas buram melainkan hanya boleh mencoret di lembar soal. Untuk ketertiban dan kedisiplinan siswa sampai hari ini anak didik kita tidak ada yang datang terlambat mengikuti Ujian maka disinilah kita dapat melihat besarnya antusias mereka dalam hal disiplin," katanya.

Ketika ditanya bagaimana komentar siswa tentang UN 20 paket ini, Shofrudin menyampaikan kalau pada hari pertama pihaknya sudah menanyakan hal itu kepada siswa dan mereka menjawab deg-degan karen sebelumnya tidak pernah ada 20 paket soal. Tetapi setelah mengerjakannya mereka mampu karena sebelumnya dari Tryout yang sudah pernah dilakukan tidak jauh beda pada saat UN berlangsung.

"Sehingga ada keyakinan 80 persen anak kita lulus, tinggal 20 persen soal kepercayaan dan keyakinan saja. Mengenai adanya kabar kunci jawaban pihak sekolah telah menghimbau agar jangan mudah percaya bahkan jauh sebelum UN dilaksanakan kita sering mengingatkan untuk lebih percaya diri dan jangan mudah dipengaruhi oleh pihak luar," pungkasnya.

Laporan: Ade Lestari
Editor: Riki