PEKANBARU, RiauAktual.com - Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Pekanbaru Roni Amril menilai, dengan kondisi tidak kuorumnya sidang paripurna yang telah dijadwalkan Bagian Persidangan Sekretariat DPRD Kota Pekanbaru sejak pekan lalu, merupakan bentuk menurunnya kinerja sebagian besar anggota DPRD di ujung masa jabatan berakhir.

"Kita memang maklum, semua anggota dewan pasti seperti ini, sampai anggota DPR RI seperti ini, karena Pemilu Legislatif 2014 sudah di depan mata. Tapi, konsekwensi menjadi anggota DPRD, baik itu hak maupun kewajiban juga harus ditunaikan," kata Roni ketika ditemui di ruang Fraksi Pargai Golkar DPRD Kota Pekanbaru usai ditetapkannya paripurna batal kesekiankalinya, Senin (8/3/2013).

Langkah yang akan dilakukan BK, menurut Roni hanya meminta secara lisan kepada setiap Ketua Fraksi di DPRD Kota Pekanbaru untuk mengevaluasi anggota yang tidak hadir dalam sidang paripurna. Sehingga mengakibatkan dua kali sidang ini tidak kuorum.

"Karena sekarang ini kita tak tahu alasan konkritnya seperti apa, makanya kita ingin masing-masing fraksi mengevaluasi apa alasan anggotanya tak hadir dalam paripurna ini. Karena anggota DPRD kan bernaung di bawah fraksi mereka semua," kata Roni lagi.

Dalam sidang paripurna yang kedua kali ini, hanya 24 orang anggota DPRD yang hadir. Setidaknya, dari 45 anggota DPRD, seperempat atau 30 orang yang hadir baru sidang bisa dilangsungkan. Demikian juga dalam sidang siang Rabu pekan lalu, anggota DPRD yang hadir sangat minim sekali.

"Kalau Rabu lalu, secara teknis siang itu kawan-kawan sudah pulang semua dan lupa untuk kembali lagi. Paginya kan sudah paripurna juga dengan dua agenda, Pansus Ranperda dan MoU. Hari ini dijadwalkan lagi, kan sudah seminggu itu dijadwalkan dan kita berharap hari ini kuorum, ternyata hari ini ada juga tidak hadir dengan alasan yang bermacam-macam, padahal hanya 15 menit saja selesai," paparnya.

Laporan: Riki