Riauaktual.com - Fahrul Azmi satu dari empat narapidana (Napi) kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Binjai yang ditangkap meninggal dunia. Napi berusia 35 tahun itu, diringkus petugas Lapas di sebuah desa di Kabupaten Langkat, Jumat, 29 Desember 2017 lalu.   

Saat ditangkap petugas Lapas Binjai, napi tersebut dalam keadaan lemah dan sempat tersungkur sehingga tubuhnya mengalami lembam.

"Sedangkan, tiga napi lainnya yang telah berhasil ditangkap dan dimasukkan kembali ke dalam sel Lapas Binjai, yakni Rahman (33), Rudi (33), serta Yusrizal," kata Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum dan HAM Sumut, Hermawan Yunianto di Medan, Rabu, 10 Januari 2018.

Hermawan menghimbau agar napi yang melarikan diri dari Lapas Binjai agar secepatnya menyerahkan diri. Lari dari Lapas itu tidak ada gunanya. Tiga napi kabur yang masih buron alias melarikan diri dari Lapas.
   
"Tidak ada gunanya ketiga tahanan yang menghilang itu, bersembunyi terlalu lama dan hanya akan merugikan diri sendiri," ujarnya.

Hermawan menambahkan lebih baik napi yang melarikan diri itu, kembali saja ke Lapas Binjai. Mereka akan tetap dilindungi, serta diperlakukan dengan baik.

"Napi tersebut, tidak perlu merasa takut untuk kembali dan menyelesaikan sisa masa hukuman mereka di Lapas Binjai," ujar Hermawan.

Adapun tiga tahanan yang masih buron alias belum ditemukan itu, yakni Saifuddin (34), Roni Adianto (25), dan Suhelmi (45).

Petugas Lapas dan Polres Binjai sudah cukup lelah, serta siang dan malam untuk mencari napi tersebut.

"Napi tersebut harus menghargai penegak hukum yang menjalankan tugas," ucapnya.

Seperti diberitakan, tujuh napi melarikan diri dari Lapas Kelas II/A Blok B Binjai, Sumut pada Senin, 18 Desember 2017 pukul 02.00 WIB. Mereka kabur dari Lapas dengan cara merusak jerjak besi kamar tahanan.

Sumber : kriminologi.id