Penyuluh Pertanian Aceh Dilatih Cara Menggunakan GPS dan Tehnik Ubinan

Penyuluh Pertanian Aceh Dilatih Cara Menggunakan GPS dan Tehnik Ubinan
Drs. Hasanuddin Darjo, MM Kepala badan ketahanan pangan dan penyuluhan Aceh bersalaman dengan pekerja pabrik sagu di simeulu dalam kunjungan kerjanya

ACEH (RA) - Cuaca mendung dan sedikit gerimis tidak mengurangi semangat peserta Diklat Teknis Statistik Pertanian untuk mengikuti acara pembukaan diklat. Sebuah mobil Iinova abu-abu meluncur dan berhenti tepat di depan pintu aula Kampus UPTB BDP Saree, Aceh. Seorang pria berpostur sedang sedikit
pendek menuruni tumpangan mobil dan langsung menuju ke dalam aula, Drs Hasanuddin Darjo MM, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Aceh ternyata.

Kedatangan Pak Darjo, nama panggilan akrab beliau, disambut oleh peserta dan oleh Agussapti, Dekan Fakultas Pertanian Unsyiah dan Ahdar yang telah lebih dahulu tiba di aula. Kali ini Diklat langsung dibuka oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Aceh, dalam sambutan dan arahannya Hasanuddin Darjo menyampaikan bahwa pentingnya penyuluh pertanian dalam rangka mendukung pencapaian swasembada beras dan surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014. Peran Balai Penyuluhan Pertanian di Kecamatan adalah sangat penting.

Disamping itu adanya tata hubungan kelembagaan mulai di tingkat kecamatan sampai dengan tingkat provinsi perlu ditingkatkan, sehingga target produksi beras 70,60 juta ton tercapai pada tahun 2014. Penyuluh pertanian sebagai ujung tombak bagi pembangunan pertanian perlu ditingkatkan SDMnya melalui pelatihan.  Diklat Teknis Statistik Pertanian bagi petugas kecamatan (Mantri Tani dan Penyuluh Pertanian) angkatan 18 dan 19 yang akan dilaksanakan selama 7 hari mulai tanggal 25 hingga 3 Maret 2013 diikuti oleh peserta yang berasal dari 22 kabupaten/kota.

Mereka akan dilatih cara menggunakan GPS dan Tehnik Ubinan dalam rangka menyiapkan data bagi Program P2BN. Statistik membutuhkan angka yang pasti, akurat dan credible, sehingga pencapaian program tepat sasaran, realistis, terukur dan dapat dicapai dalam waktu yang telah ditetapkan.  Dalam arahannya, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Aceh juga menghimbau kepada peserta Diklat agar aktif dan proaktif dalam bekerja dan berkarya, sebagai PNS harus mendukung program Gubernur Aceh, mendukung gubernur Aceh dan Wagub Aceh sama artinya dengan bersikap aktif dan proaktif, karena program Pemerintah Aceh yang diemban oleh Bapak Doto Zaini adalah milik semua orang yang ada di Aceh dan akan dirasakan manfaatnya oleh semua masyarakat di 23 kabupaten/kota.

“Oleh karena itu mari kita sisingkan lengan, bekerja dengan ikhlas dan cerdas demi suksesnya pembangunan pertanian di Aceh” beliau menambahkan, menindaklanjuti hasil diskusi dengan DR. Agusapti,
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Aceh mengarahkan kepada Kepala UPTB. BDP Saree agar memasukkan materi penyuluhan berbasis syariah dalam setiap paket diklat yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2013 ini.

Kedepan akan diciptakan suatu model diklat bagi penyuluh pertanian yang berorientasi pada “Penyuluhan Berbasis Syariah”.  Model diklat yang berjenjang ini merupakan hal yang baru dan sangat penting bagi
pengembangan dan peningkatan mental penyuluh pertanian, sehingga akan menghasilkan peyuluh pertanian yang bermoral, beretika dan berwawasan islami.

Diakhir arahan dalam acara pembukaan diklat, Hasanuddin Darjo menegaskan kembali bahwa beliau akan terus berusaha untuk memperhatikan wilayah terpencil/kepulauan, terutama di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan, demikian di sampaikan Ahdar kepala BDP Saree melalui email.

Laporan: Hasbi Ibrahim, Aceh
Editor: Riki

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index