Polisi Keroyok Jurnalis di Timika, Polres Masih Rahasiakan Identitas Pelaku

Polisi Keroyok Jurnalis di Timika, Polres Masih Rahasiakan Identitas Pelaku
Kapolres Mimika AKBP Victor Mackbon (Saldi/Okezone)

Riauaktual.com - Kapolres Mimika, Papua, AKBP Victor D Mackbon masih enggan menyebutkan nama dan pangkat polisi yang terlibat dalam pengeroyokan wartawan Okezone Saldi Hermant di Timika, Sabtu 11 November malam.

Meski telah mengakui anggotanya telah terlibat dalam pengeroyokan seorang wartawan, namun Victor beralasan para oknum polisi tersebut masih dalam pemeriksaan.

"Sementara ini masih kita interogasi dulu, resminya kita 'share'," kata Kapolres beralasan saat dikonfirmasi, dari Timika, Minggu (12/11/2017).

Sebelumnya, sekelompok oknum anggota Polres Mimika mengeroyok wartawan bernama Saldi Hermanto pada Sabtu (11/11) malam sekitar pukul 22.50 WIT. Tak lagi menuruti prosedur hukum, sekelompok oknum polisi itu menghajar Saldi hingga babak belur.

Kapolres mengakui tindakan beberapa oknum anggotanya tersebut menunjukan ketidakprofesionalan dalam menjalankan tugas kepolisian.

"Saya berharap hal ini menjadi koreksi internal buat saya selalu pimpinan Polres kepada anggota kami," ujar Victor.

Akibat pengeroyokan semena-mena itu, wajah Saldi tampak pecah di bagian kiri. Bagian lain wajahnya tampak bengkak dan lebam. Luka juga tampak di bagian lehernya. Pengakuan Saldi, ia juga mengalami sakit pada bagian rusuk kanan yang menyebabkannya sulit bernafas.

"Saya dikeroyok sekitar enam sampai delapan orang di Pos Terpadu. Sampai di Polres, saya kembali dipukuli oleh anggota Brimob di pos penjagaan," tutur Saldi kepada wartawan.

Bahkan usai diperiksa dan mengikuti visum et repertum di RSUD Mimika, Saldi merasa pusing hebat yang menyebabkannya muntah-muntah. Korban juga mengaku tak hanya dipukul, kelompok polisi yang mengeroyoknya juga melayangkan tendangan ke tubuhnya.

Kasus tersebut diduga bermula dari kegiatan pasar malam di Lapangan Timika Indah. Saat itu sempat terjadi kericuhan antar kelompok pemuda.

Saldi bersama dua anaknya ikut jadi korban saat massa berhamburan menyelamatkan diri, keluar dari lapangan. Saldi lalu mengunggah kritikan atas cara aparat melakukan pengamanan.

Diduga kuat, kritik tersebut dianggap oleh aparat kepolisian dalam hal ini Satuan Sabhara Polres Mimika sebagai pelecehan. Sekelompok anggota Satuan Sabhara Polres Mimika lalu menciduk Saldi yang sedang "nongkrong" di warung kopi depan Satlantas Polres Mimika untuk dibawa ke Pos Terpadu di Jalan Budi Utomo.

 

Sumber : okezone.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index