Sahabat Nabi Ini Meninggal setelah Salat Malam

Sahabat Nabi Ini Meninggal setelah Salat Malam
ilustrasi (int)

Riauaktual.com - Kematian yang indah dialami oleh sahabat Abbad r.a. Ia menghembuskan nafas terakhir sesaat setelah menyelesaikan shalat malam. Saat sedang khusyuk shalat, tubuhnya mendapat serangan panah dari musuh sehingga darah banyak bercucuran.

 Dalam keadaan shalat malam, Sahabat Abbad mendapat serangan dari musuh yang menyebabkan dirinya meninggal dunia. Kisah tersebut terjadi ketika ia dan seorang sahabatnya bernama 'Ammar bin Yasir RA mendapat tugas dari Rasulullah SAW untuk bertugas jaga malam.

Ketika itu Rasulullah SAW dalam perjalanan pulang dari suatu peperangan. Ketika hari mulai larut malam, beliau singgah di suatu tempat dan bersabda, "Siapakah yang siap menjadi pertugas jaga pada malam ini?".

Sayydina 'Ammar bin Yasir RA dari kalangan Anshar berkata, "Kami berdua siap bertugas jaga pada malam ini". 'Ammar mengajak Abbad untuk melakukan tugas itu.

TERKENA PANAH

Kemudian Rasulullah SAW menyuruh mereka bertugas jaga di sebuah bukit yang kemungkinan musuh bisa datang dari arah tersebut. Keduanya pun pergi ke bukit tersebut. Setibanya di sana, Sahabat Abbad berkata kepada 'Ammar yang berasal dari kaum Muhajirin, "Mari kita bagi malam ini menjadi dua bagian. Bagian pertama, aku yang bertugas jaga dan engkau beristirahat. Bagian kedua, engkau yang bertugas jaga dan aku yang beristirahat, sehingga malam ini kita dapat berjaga secara bergantian".

"Baiklah, aku menyetujuinya," Tukas 'Ammar.

"Begini, Jika terasa ada bahaya, maka yang bertugas juga hendaknya membangunkan kawannya. Jika kita berdua berjaga bersama-sama, bisa-bisa kita mengantuk dan tertidur".

Sekali lagi, 'Ammar menyetujui usulan tersebut. Kemudian sahabat Abbad mendapat bagian tugas jaga yang pertama, dan sahabat 'Ammar tidur. Sambil bertugas, Abbad RA mendirikan shalat malam.

Setelah mendapatkan tempat untuk shalat, Abbad segera melakukan shalat malam. Ia nampak begitu tenang dan khusyuk saat shalat. Hingga ia tidak menyadari ternyata ada seorang musuh yang mengintainya.

Dari jarak jauh, musuh itu membidikkan anak panahnya ke arah Abbad RA. setelah dinilai tepat sasaran, maka anak panah itu pun melesat jauh dan mengenai dada Abbad. Bahkan dalam keadaan shalat, ia mencabut anak panah itu dengan tangannya, kemudian dibuangnya. Dalam keadaan shalat, Abbad RA tetap tegak, tidak goyah sedikitpun.

Situasi digunakan oleh musuh untuk melepaskan anak panah lagi. Anak panah yang kedua juga mendarat tepat di dada Abbad. Lagi-lagi Abbad pun mencabut anak panah yang mengenai dadanya dengan tangannya. Abbad masih tegak dan terlihat melanjutkan shalatnya. Hingga akhirnya musuh melepaskan lagi anak panahnya yang ketiga.

MENINGGAL DUNIA

Abbad tetap melanjutkan shalatnya, ia rukuk dan sujud dengan tenang hingga bisa menyelesaikan shalatnya. Sesaat kemudian, Abbad RA baru membangunkan kawannya. Ketika itu musuh melihat ternyata ada dua orang, ia segera melarikan diri. Ia tidak tahu, berapa banyak lagi tentara Islam di situ.

Ketika bangun, 'Ammar RA melihat darah mengalir dari bekas tiga anak panah pada tubuh Abbad RA. Sahabat 'Ammar RA berkata kepada sayydina Abbad RA, "Subhanallah! Mengapa engkau tidak membangunkanku dari tadi?"

Abbad RA menjawab, "Ketika aku shalat tadi, aku mulai membaca Surat Al-Kahfi, dan hatiku enggan untuk rukuk sebelum menyelesaikan surat ini. Namun, aku merasa khawatir, aku bisa mati jika dipanah terus-menerus sehingga tugas dari Rasulullah SAW tidak tertunaikan. Jika aku tidak mencemaskan hal itu, akan kuselesaikan bacaan surat itu sebelum ruku', walaupun aku haris mati." (HR. Baihaqi dan Abu Dawud).

 

Sumber : viva.co.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index