PEKANBARU (RA) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengeluhkan besarnya biaya pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru. Data dari APBD tahun 2012 menunjukkan ada Rp80 miliar uang yang harus dikeluarkan untuk mengolah sampah. Mulai dari pembayaran gaji Tenaga Harian Lepas (THL) hingga ke biaya bensin untuk operasional truk sampah.
Demikian dikatakan Walikota Pekanbaru H Firdaus ST MT saat acara ekspose pembangunan Kota Pekanbaru selama tahun 2012 dan prospeknya di tahun 2013 di ruangan kantor walikota kemarin Kamis (27/12/2012).
Menurut Firdaus, dari Rp80 M tersebut hanya 5 persennya yang ditutupi oleh retribusi yang didapat dari sampah itu sendiri. Sementara 95 persennya masih harus ditanggung pemerintah melalui APBD.
"Biaya pengelolaan sampah cukup besar lebih besar dari anggaran untuk pendidikan yakni mencapai Rp80 M tiap tahunnya," ujar Firdaus.
Dikatakannya, besaran biaya pengolahan sampah ini dikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Sehingga pemerintah terbeban harus membersihkan kota yang tiap harinya berserakan oleh sampah. Hal ini dilakukan mau tidak mau demi menjaga keberseihan lingkungan.
"Untuk itu kami meminta agar masyarakat turut berperan dan sadar akan kebersihan lingkungannya. Dengan tidak lagi membuang sampah sembarangan, karena selama ini pemerintah cukup disulitkan dengan anggaran yang minim, sementara masih banyak keperluan pembangunan lainnya yang harus dipenuhi," paparnya. (RA5)