NASIONAL (RA) - Sehari pasca-Arafah, tercatat total 100 jamaah haji Indonesia yang wafat di Arab Saudi. Data Sistem Informasi Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kesehatan, hari ini pukul 07.00 waktu Arab Saudi mencatat, delapan orang di antaranya, meninggal di Arafah pada 8 – 9 Dzulhijjah kemarin.
“Kalau yang meninggal di Arafah ada delapan orang, tapi yang wafat pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hanya lima, yang tiga wafat di pemondokan Arafah pada 8 Dzulhijjah,” jelas Penghubung Kesehatan dr. Ramon Andreas di Daker Makkah, Senin (12/09/2016).
Kedelapan jemaah yang wafat di Arafah: Sanipah binti Kawi Soleh (76), Sarah binti Marjuki Sere (84), Sukro bin Gimin Sali (71), Roemijatoen binti Mariso Kromorejo (69), Djumirah binti Karto Temon (82), Dimanto bin Sono Dikromo (72), Mani binti Mamak Isma (49), dan Moh. Choliq Atmowisastro bin Hanafi (71). Menilik perkembangan terkini, menurut Ramon, jamaah haji tahun ini cukup disiplin untuk tetap berada di tenda saat menjalani proses wukuf.
Penilaian tersebut ditandai indikator layanan antar jamaah haji yang tersesat jalan menurun. “Kalau melihat kemarin, kelihatannya jamaah kita lebih disiplin. Di tenda penerangan tidak banyak orang kesasar.
Selain itu, keberadaan petugas sektor adhoc cukup efektif menjaga jemaah agar tetap berada di tendanya,” ujar Ramon. Sarana penunjang seperti kipas angin (water fan), dinilainya juga cukup membantu memberi kelembaban dan mendinginkan suhu dalam tenda. “Per hari ini, suhu udara mencapai 42 derajat Celcius," terangnya.
Jemaah haji menyelesaikan prosesi puncak haji, wukuf di Arafah. Setelah menginap (mabit) di Muzdalifah, Senin (12/09) hari ini, jemaah haji sudah berada di Mina untuk mabit dan melempar jumrah di sana sampai dengan 14 September bagi yang mengambil nafar awal dan 15 September untuk yang nafar tsani.(okezone.com)
Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
