PCR Gelar Seminar ramah Lingkungan

PCR Gelar Seminar ramah Lingkungan
Seminar Lingkungan PCR

RIAU (RA)- Ratusan mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR) telah mengikuti seminar ramah lingkungan dari 46 peneliti yang lulus seleksi Applied Engineering Seminar (AES) tahun 2012.

Ketua Panitia Retno Triwahyuni mengatakan ini seminar kelima yang diadakan, nara sumber sengaja diundang. Makalah yang masuk 53 direviu dari beberpa institusi dan terseleksi 40 makalah yang akan dipresentasikan dalam seminar applied engineering seminar (AES) 2012 dengan tema "peran perguruan tinggi dalam penerapan energi ramah lingkungan hari ini" dengan keynote speaker Prof Dr Ir Mauridhi Hery Purnomo MEng dari ITS dan Dr Ir Erwandi dari BPPT pusat.

Direktur Politeknik Caltex Riau (PCR) Dadang Syarif mengatakan sejak 2011 PCR sudah mengalokasikan dana untuk penerapan energi ramah lingkungan dan hari ini PCR akan menampilkan energi dari cangkang sawit dan kendaraan berbahan bakar alternatif dari sepeda listrik.

"Untuk para pemakalah selamat dan bisa berhasil sesuai penelitian yang dibuat," ujarnya.

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Riau Prof Ir Tengku Dahril mengatakan kita perlu mencari enegri alternatif untuk transportasi karena transportasi ini sangat penting.

"Energi kita sudah sangat terbatas walaupun Riau sumber migas terbesar di Indonesia, suatu saat Migas ini akan habis oleh karena itu harus dicari energi terbarukan. Di Riau ada empat sungai yang besar tapi airnya tidak mengalir jika ini dimanfaatkan bisa menjadi energi listrik yang cukup besar," urainya.

Ia juga berharap seminar ini jangan hanya sampai penelitian saja tapi juga membuat makalah yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

"Itulah fungsi perguruan tinggi dalam penerapan energi ramah lingkungan. Salah satu indikator kemajuan bangsa bagaimana ilmu teknologi bisa diterapkan dalam kehidupan nyata. Saya yakin banyak peneliti dan pencipta produk yang berkualitas tapi tidak bisa diakui karena tidak diurus hak patennya," tandasnya.

Jupri Yanda Zaira, Mahasiswa ITS, salah satu pemakalah mengakui akan memaparkan memanfaatan mesin dengan bahan bakar gas dari cangkang kelapa sawit.

"Gas yang di hasilkan cangkang kelapa sawit bisa jadi bahan bakar yang akan di gaivier dengan temperatur lebih 700 derajad celcius, gas yang di hasilkan cukup efisien, dimana dari 10 kg cangkang, bisa menghidupkan genset selama 2 jam," ungkapnya.

Katanya dengan menggunakan gas genset berbahan bakar solar bisa di gantikan sebesar 75,6 persen, sisanya sekitar 25 persen lagi bahan solar.

"Untuk mesin yang berbahan bensin bisa di gantikan sebesar 100 persen tanpa campuran," imbuhnya.(RA5)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index