Current Date: Selasa, 16 Desember 2025

Demi Harga Diri, UIN Riau Silahkan 40 Mahasiswa Asal Malaysia Pindah Kuliah

Demi Harga Diri, UIN Riau Silahkan 40 Mahasiswa Asal Malaysia Pindah Kuliah
uin

RIAU (RA) - Sebanyak 40 mahasiswa asal Malaysia yang kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, 'eksodus' ke IAIN STS Jambi.

Alasannya, perpindahan massa mahasiswa asal negeri Jiran tersebut karena kecewa dengan pelayanan di UIN.

Benarkah demikian? Dalam situs resmi UIN Suska Riau uin-suska.ac.id, Rektor UIN Suska memberikan klarifikasi, klonologis dan bantahannya. Bahkan Rektor terlihat tenang dalam menghadapi berita miring tersebut.

Diceritakan Munzir Hitami, 40 mahasiswa yang pindah ke IAIN Jambi tersebut merupakan mahasiswa dari yayasan Ashofa asal Selangor Malaysia. Dimana yayasan tersebut sempat melakukan kerjasama (MoU) dengan UIN Suska Riau setahun yang lalu.

Masalah ini berawal pada penghujung semester genap lalu, para mahasiwa tersebut mendatangi bagian akademik UIN Suska Riau. Mereka meminta agar kuliahnya di UIN Suska Riau dipersingkat menjadi satu tahun saja, atau dipersingkat jadi dua semester.

Padahal sesuai standar akademik dan kesepakatan kedua belah pihak, kuliah minimal 8 semester. Setelah dikonversi di prodi masing-masing rata-rata mereka minimal harus menyelesaikan studi selama 2,5 tahun.

"Namun mereka terus mendesak untuk dipersingakat saja. Sambil mengancam akan pindah ke Perguruan Tinggi lain yang mau mempersingkat kuliah mereka jadi satu tahun," ungkap Munzir Hitami tersenyum.

Ketika dibicarakan ditingkat pimpinan fakultas, kita sepakat teguh pada pendirian sesuai standar dan kesepakatan.

Senada dengan Rektor, Kabag Akademik UIN Suska Riau, Rina Yeni, S.Sos membenarkan hal tersebut. Bahkan saat pertemuan dengan  beberapa Dekan, salah seorang dekan mengatakan demi harga diri UIN mempersilahkan para mahasiswa tersebut pindah dari UIN Suska Riau.

"Namun belakangan mereka terkesan plintat-plintut. Sebagian mau bertahan, sebagian mau pindah," ujar Rina Yeni.

Sampai saat waktu pembayaran uang kuliah ditutup, barulah mereka merengek dan memohon agar bisa diberi kesempatan membayar uang kuliah. Namun Rektor dan pimpinan lainnya tetap pada prinsip tak bisa melakukan pembayaran uang kuliah diluar waktu yang telah ditentukan, karena itu bisa merusak sistem.

"Sedangkan mahasiswa kita dalam negeri saja tak bisa, mereka minta diistimewakan pula ya kita tak layani," ungkap Rina.

Jadi tak benar tudingan mereka, terkait pelayanan kita yang buruk, memang mereka sendiri yang tak lagi mengikuti prosedur yang ada. Bahkan sampai-sampai pihak pimpinan Ashofa Malaysia datang ke UIN Suska Riau. Setelah kita jelaskan, mereka pun minta maaf.

Kedepan, seperti diungkapkan Munzir Hitami, UIN Suska Riau akan memutuskan kerjasama dengan pihak Ashofa Malaysia. Karena sudah melenceng, dan tak sesuai lagi dengan kesepakatan semula. (dr)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index