Ketika Anak Anda Mengenal Cinta

Ketika Anak Anda Mengenal Cinta
illustrasi (int)

RiauAktual.com - Hati-hati saat anak mulai mengenal pacaran. Di masa itulah terkadang jalinan persahabatan atau pertemanan yang meluas akan menimbulkan benih-benih asmara. Hal tersebut sangat wajar terjadi. Pelajaran cinta telah dimulai walaupun hanya sekedar suka atau cinta monyet sesaat.

Yang menjadi masalah besar adalah, perubahan pola perilaku anak yang negatif seperti terlalu sibuk dengan urusan sendiri hingga melupakan keluarga dan urusan belajar, terlalu fokus pada rasa sukanya atau terjerumus pada kebiasaan teman yang kurang baik seperti merokok dan narkoba.

Sebenarnya kita tak bisa mencegah anak untuk menyukai teman lawan jenisnya. Bukankah hal tersebut merupakan pengulangan Anda di masa lalu? Tentunya Anda pernah muda. Jadi sedikit banyak pola jatuh cinta Anda akan meurun pada anak.

Yang perlu kita lakukan sebagai orangtua dan keluarganya adalah berusaha untuk tetap mengawasi dan menjaganya dengan baik. Kadangkala anak akan memberontak dan menentang kemauan Anda walaupun hal tesebut anda maksudkan untuk kebaikan dirinya kelak. Anda memang benar. Namun gunakan cara yang tepat agar sang anak mengerti. Dengan demikian tak akan banyak membuang banyak tenaga untuk melarang dan menjelaskan bahwa hal tersebut tak perlu dan tak baik dilakukan anak seusianya.

Pemberontakan anak atau perubahan perilaku yang menjadi agresif adalah pola pikirnya yang merasa semua orang tak akan dapat memahami perasaannya. Ditambah itu ketika sedang tumbuh menuju tahap kedewasaan, ia berpikir semua orang tengah menatap dirinya. Maka dari itu secara tidak langsung ia akan menarik perhatian dengan cara apapun agar dipandang dan diakui semua orang. Ditambah lagi kebingungan menentukan ciri khas yang menjadikan hal tersebut sebagai dirinya.

Kira-kira hal tersebut yang membuat “darah muda” anak bergejolak di masa remajanya. Begitu inginnya diperhatikan, maka ia akan memulai dari mencari teman yang dianggapnya keren atau poluler dengan harapan ia akan mendapatkan gelar yang sama. Untuk itu, mengapa Anda tak berusaha menjadi temannya yang pertama? Banyak cara agar membuatnya dekat dengan Anda. Diantaranya cobalah dengan perhatian ekstra, atau berbagilah cerita. Bisa dimulai dengan acara curhat dari hati ke hati, atau dukungan pada anak. Teman pertama menjadikan Anda dekat, sekaligus memberikan pola dominan. Dengan demikian nasehat kbaikan yang Anda berikan akan langsung dengan mudah dicernanya. Tak akan susah mengawasinya sekalipun Anda tak berada 24 jam bersamanya. Kata kunci untuk menjadi teman anak adalah, perhatian, dukungan dan keterbukaan.

Percintaan anak pada masa ini pasti akan mempengaruhi bagaimana ia kelak melanjutkan jalan cerita cintanya. Ketika menjadi teman sang anak, mengetahui perkembangan percintaan anak, Anda tetap harus mengingatkan ia pentingnya belajar. Belajar tetap nomor satu namun Anda tak akan mungkin memisahkan ia dari perasaannya yang baru saja mengenal rasa suka. Berikan ia semangat dan motivasi untuk belajar. Serta hadiah jika ada peningktan prestasi untuk memacu semangatnya.

Karena terfokus masalah percintaan akan membuat anak memikirkan itu-itu saja. Berikan ia kesibukan dengan les atau tambahan kegiatan yang ia suka misalnya les balet, piano, karate, mengaji atau seringlah meluangkan waktu untuk berbagi dan beraktivitas. Dalam kegiatan itu Anda bisa selipkan banyak pelajaran hidup dan makna di dalamnya. Hal itu bertujuan agar anak dapat bijaksana menentukan sikap. Sebenarnya bukan hal susah untuk mengatasi anak yang sedang jatuh cinta di usia sekolahnya. Jangan terlalu keras melarang karena pasti ia akan memberontak. Berikan perhatan dan pemahaman agar anak tak salah melangkah dan mampu menggapai masa depan yang cerah. Tetaplah memberikan batasan apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan, serta beri ruang untuk bersosialisasi dengan teman-teman mereka yang baik. (RA/lcc)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index