PEKANBARU (RA) - Profesionalismen seorang guru kembali dipertanyakan dengan adana kejadian kekerasan dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang guru kesenian SDN 086, Jalan Semarang, Limbungan, Rumbai Pekanbaru MG pada awal pekan lalu. Guru tersebut tega melayangkan potongan penghapus papan tulis yang terbuat dari kayu ke kepala seorang muridnya yang bernama Septia (10) hingga kepala murid tersebut memar.

Kejadian tersebut dipicu karena Septia yang duduk dibangku kelas 5 tersebut ribut di dalam lokalnya. Keributan itu terjadi karena teman Septia menarik jilbab Septia sehingga Septia tidak terima dan kembali membalas, melihat kejadian itu, MG emosi dan langsung melayangkan penghapus papan tulis ke arah Septia dan langsung mengenai kening Septia.

Ibu kandung korban, Sri yang mendapatkan anaknya telah dianiaya oleh guru langsung mendatangi pihak sekolah guna menanyakan tindakan yang melukai anak kesayangannya tersebut. Setelah bertemu dengan pihak sekolah, Sri disambut dengan baik dan pihak sekolah meminta maaf atas kejadian tersebut. Akan tetapi, Sri yang tak terima anaknya diperlakukan kasar, membawa kasus tersebut ke ranah hukum.

"Kalau anak saya dihukum karena nakal di sekolah saya tak masalah, yang penting hukumannya yang wajar, kalau sudah main lempar seperti itu sama saja anak saya dianiaya di sekolah dan saya tidak bisa terima, kalau hari ini anak saya yang dianiaya, besoknya anak siapa lagi," sesal Sri.

Sementara itu, pengacara korban, Suroto SH yang juga merupakan paman korban mengatakan pihaknya telah membuat surat laporan resmi, untuk melengkapi laporan nantinya, korban juga akan divisum untuk melengkapi penyidikan. "Laporan sudah kita buat, tinggal melengkapi bukti visum saja," pungkasnya. (RA/tnc)