APBN Riau hingga Agustus 2025: Pendapatan Tumbuh 33,56 Persen, Defisit Rp5,21 Triliun

APBN Riau hingga Agustus 2025: Pendapatan Tumbuh 33,56 Persen, Defisit Rp5,21 Triliun
Konferensi pers kinerja APBN hingga 31 Agustus 2025.

PEKANBARU (RA) – Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Regional Riau hingga 31 Agustus 2025 mencatat kinerja positif di sisi pendapatan, meski tetap diwarnai defisit.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Riau, Heni Kartikawati, menjelaskan bahwa pendapatan negara tumbuh signifikan 33,56 persen secara tahunan (year on year/y-o-y) dibanding periode yang sama tahun 2024.

"Total pendapatan negara mencapai Rp15,41 triliun. Pertumbuhan ini terutama didorong lonjakan penerimaan Bea Keluar yang tumbuh 539,16 persen, serta Pajak Lainnya yang melonjak hingga 21.145,88 persen," ujar Heni dalam konferensi pers, Senin (29/9/2025).

Namun, ia menyebutkan bahwa tidak semua pos penerimaan mencatat kinerja positif. “Pendapatan pajak justru terkontraksi 10,26 persen akibat penurunan penerimaan dari jenis PPN dan PPh,” jelasnya.

Kinerja Bea Cukai Riau kembali menunjukkan tren positif dengan realisasi penerimaan sebesar Rp5,68 triliun atau 450,60 persen dari target tahunan. Sementara itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp940,57 miliar, namun masih terkontraksi 3,85 persen dibandingkan tahun 2024.

Di sisi belanja, APBN Riau merealisasikan Rp20,63 triliun, naik tipis 0,83 persen dibanding tahun sebelumnya. Realisasi belanja tersebut terbagi atas Belanja Pemerintah Pusat yang justru terkontraksi 21,43 persen, seiring dengan berkurangnya pagu anggaran. Namun, belanja pegawai masih tumbuh 8,65 persen (y-o-y).

Kemudian Belanja Transfer ke Daerah yang tumbuh 9,37 persen (y-o-y) dengan realisasi Rp16,17 triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh Dana Alokasi Umum (DAU) yang naik 1,03 persen dan Dana Bagi Hasil (DBH) yang melonjak 43,69 persen.

Dengan capaian tersebut, neraca APBN Regional Riau hingga akhir Agustus 2025 tercatat mengalami defisit sebesar Rp5,21 triliun.

Heni menegaskan, pihaknya akan terus memantau perkembangan kinerja APBN di Riau dan memastikan realisasi belanja negara tetap optimal dalam mendukung pembangunan dan pelayanan publik.

"Meski terjadi defisit, kami tetap mendorong agar belanja negara di Riau efektif memberi dampak langsung bagi masyarakat, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index