PEKANBARU (RA) - Dinas PUPR Kota Pekanbaru bergerak cepat turun ke lokasi jalan Panglima, Kelurahan Labuh Baru Timur yang ditanam pohon pisang sebagai bentuk protes karena jalan rusak.

Plt Kadis PUPR Pekanbaru, Edward Riansyah turun langsung ke lokasi. Pria yang akrab disapa Edu ini mengatakan, bahwa jalan tersebut memang masuk dalam prioritas pemerintah kota Pekanbaru pada tahun 2025 ini.

"Insya allah bulan depan sudah mulai kerja sebenarnya, pengerjaan tahun ini, dipastikan akan bekerja," katanya, Selasa (16/9/2025).

Ia menyebut, sesuai arahan Walikota Pekanbaru, perbaikan jalan menjadi prioritas untuk diselesaikan. Tahun ini sebanyak 24 ruas jalan jadi prioritas tahun ini.

"Dilaksanakan awal bulan, beberapa ruas jalan jadi prioritas seperti Lily 1, Lily 2, Lobak, Belimbing, jadi prioritas," cakapnya.

Ia menyebut, bukan karena viralnya protes warga baru dilakukan perbaikan, namun memang sudah diprogramkan dan akan dikerjakan.

Selain melihat kondisi jalan, PUPR juga mengerahkan truk berisi kerikil pasir untuk menimbun jalan yang rusak

Sementara itu, Ketua RT 03 RW 12, Nenong Tanjung berterima kasih kepada Walikota Pekanbaru dan Kadis PUPR yang turun langsung mendengar keluhan masyarakat.

"Alhamdulillah terima kasih pak Wali, pak Kadis. Insya allah akan kita sosialisasikan ke masyarakat," tukasnya.

Nenong mengaku sebelumnya ia mendengar kabar bahwa jalan tersebut baru akan diperbaiki pada 2027, namun ia mengaku lega bahwa jalan tersebut dipastikan PUPR akan dikerjakan pada awal bulan Oktober 2025.

Diberitakan sebelumnya, Warga di sekitar Jalan Panglima, Kelurahan Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, melakukan aksi protes dengan cara menanam pohon pisang di tengah jalan yang berlubang, Selasa (16/9/2025).

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes warga terhadap kondisi jalan yang sudah lama rusak parah dan tak kunjung diperbaiki. Lubang-lubang menganga hampir di sepanjang jalan, sehingga kerap memakan korban. Banyak pengendara sepeda motor, terutama warga sekitar, terjatuh akibat kondisi jalan yang membahayakan tersebut.

"Sudah banyak korban jatuh. Makanya warga sepakat menanam pisang biar pemerintah tahu kondisi kami," ujar Nenong seorang warga, Selasa siang.

Selain berbahaya, jalan ini juga menimbulkan masalah lain. Saat musim hujan, lubang tertutup genangan air sehingga tidak terlihat oleh pengendara. Sementara saat musim panas, debu beterbangan hingga mengganggu pernapasan warga dan pengguna jalan.

Warga berharap, dengan aksi ini pemerintah Kota Pekanbaru segera turun tangan memperbaiki jalan Panglima agar tidak ada lagi korban berjatuhan.

"Kami tidak minta muluk-muluk, hanya ingin jalan ini segera diperbaiki. Kalau dibiarkan terus, entah berapa lagi korban yang akan jatuh," tegas warga lainnya.

#JALAN RUSAK #Pekanbaru