Pacu Jalur Mendunia hingga Diklaim Warganet Malaysia, Ini Respon Kadispar Riau

Pacu Jalur Mendunia hingga Diklaim Warganet Malaysia, Ini Respon Kadispar Riau
Tradisi Pacu Jalur dari Kabupaten Kuantan Singingi. (Foto: Pemkab Kuantan Singingi).

RIAU (RA) - Fenomena "aura farming" dalam Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi (Kuansing) telah menjadi sorotan hangat, bahkan hingga kancah internasional.

Bahkan warganet Malaysia mengklaim tradisi yang mencerminkan semangat kolektif, kehormatan kampung, serta nilai spiritual dan sosial yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat itu merupakan milik negaranya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Riau Roni Rakhmat menegaskan bahwa hal itu adalah kebudayaan dari Provinsi Riau.

"Kami memahami dinamika media sosial. Namun, perlu ditegaskan bahwa Pacu Jalur adalah warisan budaya asli Indonesia, spesifiknya dari Kuantan Singingi, Provinsi Riau," tegasnya, Senin (7/7/2025).

Roni menggarisbawahi bahwa Kementerian Kebudayaan telah mengakui Pacu Jalur sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia.

"Mungkin klam ini muncul karena kedekatan budaya dan geografis antara Riau dan Malaysia sebagai "Negeri Serumpun". Namun, ini bisa dibantah denga fakta dan sejarahnya," kata Roni.

Roni menyebutkan pihaknya akan terus berupaya mengedukasi masyarakat luas, baik di dalam maupun luar negeri, mengenai keaslian dan kekayaan budaya Pacu Jalur ini, memastikan bahwa warisan budaya Indonesia tetap diakui sebagaimana mestinya.

"Pacu Jalur adalah Warisan Budaya Takbenda yang diakui secara nasional oleh Kementerian Kebudayaan. Dengan adanya viralitas 'aura farming' ini, perhatian dunia semakin tertuju pada festival Pacu Jalur," pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index