KAMPAR (RA) - Kepolisian Resor (Polres) Kampar tengah menyelidiki dugaan unsur kesengajaan dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau.
Kebakaran yang melanda lahan gambut seluas 10 hektare ini memasuki hari kedua penyelidikan, dengan tiga orang saksi, termasuk pengelola lahan, telah diperiksa.
Kapolres Kampar, AKBP Mihardi Mirwan, menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan 80 personel untuk membantu proses pemadaman dan pendinginan di lokasi kebakaran.
"Tim dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing di bagian utara, selatan, dan tengah area kebakaran untuk mempercepat penanganan," ujarnya, Selasa (1/7/2025).
Proses pemadaman terkendala oleh kedalaman gambut yang mencapai 1 hingga 2 meter, sehingga helikopter water bombing milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dikerahkan untuk mendukung upaya pemadaman.
Hingga kini, penyidik masih memeriksa tiga saksi, termasuk pengelola lahan, sementara pemilik lahan akan segera dimintai keterangan untuk memastikan ada atau tidaknya unsur kesengajaan dalam kebakaran tersebut.
"Kami sedang mendalami kasus ini secara menyeluruh untuk memastikan penyebab kebakaran dan apakah ada pelanggaran hukum," tambah AKBP Mihardi.
Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, terutama mengingat puncak musim kemarau di Riau diperkirakan berlangsung pada Juli hingga September.
"Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencegah karhutla demi menjaga lingkungan dan keselamatan bersama," tegasnya.
Pihak kepolisian dan tim gabungan terus berupaya memadamkan api serta mencegah meluasnya kebakaran.
#Lingkungan
#Kebakaran Lahan
