ROHIL (RA) - Ketua Umum Forum Diskusi Mahasiswa Rokan Hilir, Nanang, menyorot keberhasilan aparat kepolisian yang berhasil membongkar kasus penyelundupan belangkas di wilayah Rokan Hilir (Rohil).
Kasus ini sontak menyita perhatian publik, mengingat belangkas merupakan satwa laut purba yang dilindungi. Pengungkapan kasus ini juga memicu spekulasi kuat tentang adanya jaringan mafia yang lebih besar di baliknya.
Nanang mendesak Kapolres Rohil agar mendalami kasus ini secara menyeluruh dan tidak hanya berhenti pada pelaku yang ditangkap di lapangan. Menurut Nanang, kejahatan lingkungan seperti penyelundupan belangkas jarang terjadi secara tunggal.
"Kasus ini patut diduga melibatkan jaringan penyelundupan lintas daerah, bahkan lintas negara. Dugaan kami, Rokan Hilir dijadikan salah satu jalur strategis penyelundupan karena akses geografisnya yang dekat dengan perairan internasional," ujar Nanang, Senin (3/3/2025).
Selain itu, Forum Diskusi Mahasiswa Rokan Hilir menegaskan akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas.
"Kami tidak ingin kasus ini menguap begitu saja. Mafia-mafia yang bermain di balik perdagangan ilegal satwa dilindungi harus diungkap dan dijerat hukum seberat-beratnya," tegasnya.
Sebagai infomasi, Belangkas (Horseshoe Crab) dikenal sebagai fosil hidup yang telah bertahan selama ratusan juta tahun. Satwa laut ini berperan penting dalam ekosistem pesisir, sekaligus memiliki nilai ilmiah yang tinggi. Darah belangkas digunakan dalam riset medis karena kandungan senyawa unik yang mampu mendeteksi bakteri berbahaya. Namun, permintaan tinggi di pasar gelap, terutama di sektor farmasi ilegal dan konsumsi eksotis, membuat populasi belangkas semakin terancam.
Indonesia sendiri telah melarang penangkapan dan perdagangan belangkas secara sembarangan melalui regulasi perlindungan satwa laut. Namun, lemahnya pengawasan di jalur-jalur perairan rawan penyelundupan menjadikan belangkas sebagai target empuk perdagangan ilegal.
Dugaan sementara, jalur penyelundupan belangkas dari Rohil melibatkan pengangkutan melalui jalur laut yang terhubung ke Selat Malaka, yang dikenal sebagai jalur perdagangan ilegal yang cukup rawan. Dari Rohil, satwa dilindungi itu diduga kuat dikirim ke luar negeri untuk memenuhi permintaan pasar gelap.
Namun, Nanang melanjutkan, hingga saat ini pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan penyelidikan lebih lanjut, termasuk soal potensi keterlibatan jaringan mafia besar.
Forum Diskusi Mahasiswa Rokan Hilir menegaskan akan terus mengawasi dan menyuarakan transparansi dalam pengusutan kasus ini.
#Hukrim