PalmCo dan Unilever Sepakati Kemitraan Jangka Panjang untuk Minyak Inti Sawit Berkelanjutan

PalmCo dan Unilever Sepakati Kemitraan Jangka Panjang untuk Minyak Inti Sawit Berkelanjutan
Direktur Utama PTPN IV PalMco Jatmiko Santosa bersama Direktur Supply Chain Unilever Willem Uijen menandatangani kontrak kerjasama.

RIAU (RA) - Sub Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo, dan Unilever resmi menjalin kerja sama jangka panjang dalam rantai pasok Minyak Inti Sawit (Palm Kernel Oil/PKO) berkelanjutan. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara kedua perusahaan di London, pekan lalu.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, mengungkapkan bahwa perjanjian ini menjadi tonggak baru dalam hubungan yang telah terjalin selama hampir satu dekade. Investasi Unilever dalam kerja sama ini ditujukan untuk pengembangan dua unit Kernel Crushing Plant (KCP) guna meningkatkan kapasitas produksi minyak inti sawit berkelanjutan di PTPN IV PalmCo.

"PalmCo terus bertransformasi menjadi perusahaan agribisnis yang lebih adaptif dan kompetitif. Melalui kemitraan ini, kami berkomitmen untuk meningkatkan produksi Minyak Inti Sawit berkelanjutan bagi seluruh pelanggan," ujar Jatmiko dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/2), di Jakarta.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Unilever akan mendukung pembangunan dua unit KCP melalui Long Term Supply Contract (LTSC) selama 5 hingga 10 tahun. Dalam kontrak ini, PTPN IV PalmCo akan memasok PKO bersertifikat lestari setiap tahunnya kepada Unilever.

"Dengan tambahan dua pabrik ini, perusahaan semakin siap memenuhi permintaan global akan minyak sawit ramah lingkungan. Fasilitas ini juga meningkatkan efisiensi dan berpotensi mendorong profitabilitas perusahaan," tambah Jatmiko.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kolaborasi ini juga akan berdampak positif bagi petani kecil yang terlibat dalam rantai pasok. "Kemitraan adalah kunci dalam membangun rantai pasok minyak sawit yang lebih efisien dan berkelanjutan, sekaligus memberdayakan petani kecil. Unilever telah menempatkan investasinya dengan tepat di PalmCo," tuturnya.

Sementara itu, Chief Supply Chain Officer Unilever, Willem Uijen, menyampaikan bahwa kerja sama ini mencerminkan komitmen Unilever dalam membangun rantai pasok minyak sawit yang berdampak positif bagi manusia dan lingkungan.

"Kami merasa terhormat dapat menjalin kemitraan jangka panjang ini dengan PTPN IV PalmCo. Ini menunjukkan konsistensi kami dalam mengembangkan rantai pasok minyak sawit berkelanjutan yang memberikan manfaat bagi manusia dan alam," ungkap Uijen.

Ia menambahkan, selama bertahun-tahun Unilever telah berupaya meningkatkan ketelusuran dan transparansi rantai pasoknya. Dengan kerja sama ini, integrasi rantai nilai semakin diperkuat, memungkinkan PalmCo untuk memperluas asetnya dan meningkatkan produksi berkelanjutan di masa depan.

"Dalam 10 tahun terakhir, Unilever telah menginvestasikan lebih dari $360 juta untuk membangun fasilitas oleokimia kelas dunia di Indonesia. Investasi ini memungkinkan kami terus menghasilkan produk-produk berbasis minyak sawit yang selaras dengan kebijakan lingkungan dan sosial perusahaan," jelasnya.

Wakil Direktur Utama Holding Perkebunan PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna, turut menyambut baik kemitraan ini. Menurutnya, kerja sama ini tidak hanya menguntungkan secara bisnis tetapi juga mendukung transformasi industri sawit nasional ke arah yang lebih berkelanjutan.

"Kami mendorong PTPN IV PalmCo untuk terus memperkuat kemitraan strategis dengan mitra global seperti Unilever. Investasi ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi tetapi juga mencerminkan komitmen kami dalam memastikan praktik keberlanjutan di seluruh rantai pasok," katanya.

Denaldy optimistis bahwa kesepakatan ini akan membawa manfaat bagi petani kecil sekaligus meningkatkan daya saing industri sawit Indonesia di pasar global.

Sebagai informasi, PTPN Group dan PalmCo telah menjalin berbagai kerja sama dengan mitra di dalam maupun luar negeri. Saat ini, PalmCo juga bekerja sama dengan Jepang dalam pengembangan energi terbarukan melalui proyek Biogas Cofiring dengan metode terbaru Expanded Granular Sludgebed (EGSB). Selain itu, PalmCo tengah merintis proyek Compressed Biomethane Gas bersama Renikola Malaysia, senilai USD 240 juta untuk 30 pembangkit listrik.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index