BALI (RA) - Lima wartawan dari berbagai media di Provinsi Riau mengikuti media gathering yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream (SHU) Pertamina. Kegiatan bertajuk Energy for National Resilience ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sarana edukasi yang berharga bagi para jurnalis di tengah tantangan era digital.

Dalam acara ini, para wartawan dari Zona Rokan mendapatkan wawasan mendalam tentang peran pers di era transformasi digital. Ketua Dewan Pers, Dr. Ninik Rahayu, S.H., M.S., yang hadir sebagai pembicara, menyoroti tantangan yang dihadapi media di tengah persaingan digital yang semakin ketat.

Ninik menekankan pentingnya prinsip-prinsip jurnalistik dalam menghadapi perubahan zaman.

"Terima kasih kepada rekan-rekan jurnalis yang telah mendedikasikan dirinya untuk demokrasi melalui pers yang berkualitas. Media memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pengetahuan, memberdayakan intelektual, serta menjalankan kontrol sosial secara bijaksana. Tetap semangat dalam menjaga kemerdekaan pers dan martabat jurnalistik," ujarnya.

Ia juga menyoroti pesatnya perkembangan media, namun tidak semua media terverifikasi. "Bagi media yang belum terverifikasi secara faktual dan tidak menindaklanjuti pendataannya, statusnya akan disembunyikan (hidden). Proses verifikasi ini harus diselesaikan dalam waktu maksimal enam bulan," tambahnya.

Selain membahas dunia jurnalistik, para peserta juga mendapatkan pemahaman tentang peran industri hulu migas dalam mendukung ketahanan energi nasional. Corporate Secretary Subholding Upstream Pertamina, Arya Dwi Paramita, menegaskan bahwa media memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi yang akurat kepada masyarakat dan pemangku kepentingan.

"Media berperan penting dalam mengedukasi masyarakat mengenai industri hulu migas yang dikelola Subholding Upstream Pertamina. Dengan sinergi yang baik, informasi tentang kontribusi perusahaan terhadap ketahanan energi nasional dapat tersampaikan dengan lebih efektif," ungkap Arya dalam sambutannya.

Salah satu peserta, Sri Mawarti, perwakilan media dari Riau, mengapresiasi kegiatan ini.

"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami para wartawan. Tidak hanya mendapatkan informasi baru, tetapi juga memotivasi kami untuk terus meningkatkan kualitas jurnalistik. Semoga Pertamina semakin jaya dan mendunia," ujarnya.

Media gathering ini juga dikemas dalam bentuk talkshow dengan sesi interaktif antara peserta dan narasumber. Hadir sebagai pemateri antara lain Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Noudhy Valdryno, yang membahas komunikasi pemerintah dalam mendukung swasembada energi.

Selain itu, Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, menyampaikan pencapaian kinerja eksplorasi Subholding Upstream Pertamina, sementara VP Corporate Communications PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, mengulas program kerja pemerintah terkait bisnis Pertamina.

Tentang PHR Zona Rokan

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan anak perusahaan Pertamina yang bergerak di sektor hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Sejak 9 Agustus 2021, Pertamina mendapat amanah dari pemerintah untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan, dengan masa operasional selama 20 tahun hingga 8 Agustus 2041.

Zona Rokan mencakup area seluas sekitar 6.200 km2 di tujuh kabupaten/kota di Provinsi Riau, dengan 80 lapangan aktif, 11.300 sumur, dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). Wilayah ini berkontribusi terhadap seperempat produksi minyak mentah nasional atau sepertiga produksi Pertamina.

Selain mendukung ketahanan energi, PHR juga menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, dan kelestarian lingkungan.

Dengan adanya kegiatan media gathering ini, diharapkan sinergi antara Pertamina Hulu Energi dan media semakin kuat, sehingga informasi mengenai peran dan kontribusi perusahaan dalam pembangunan nasional dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.