Banjir Rendam Desa Tanjung Kudu Kampar, Warga Gunakan Sampan Untuk Beraktivitas

Banjir Rendam Desa Tanjung Kudu Kampar, Warga Gunakan Sampan Untuk Beraktivitas

PEKANBARU (RA) – Ruas jalan lintas penghubung antara Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru, tergenang banjir hingga ketinggian satu meter, Selasa (21/1/2025). Genangan air sepanjang 300 meter ini terjadi di Desa Tanjung Kudu, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.

Kondisi tersebut membuat kendaraan roda dua dan roda empat tidak dapat melintas. Namun, warga yang hendak beraktivitas tetap nekat menerobos banjir dengan berbagai cara, seperti berjalan kaki sambil menggendong anak atau membawa barang.

Sebagian warga memilih menggunakan jasa sampan yang disediakan di lokasi dengan biaya Rp 15.000 sekali menyeberang.

"Banjir akibat pembukaan pintu bendungan PLTA Koto Panjang di hulu Sungai Kampar," kata Rohim (35), warga setempat.

Menurutnya, banjir ini sudah terjadi selama lima hari terakhir.

Rohim menjelaskan bahwa genangan air ini menghambat akses warga menuju Pekanbaru maupun tiga desa lainnya, yakni Desa Parit Baru, Desa Terantang, dan Desa Gobah.

Meskipun ada jalur alternatif, rute tersebut terlalu jauh untuk ditempuh.

"Rumah warga di sini tidak banyak. Yang terdampak banjir hanya tiga rumah," ungkapnya.

Rohim juga memanfaatkan kondisi ini untuk membantu warga yang terjebak banjir dengan menyediakan jasa transportasi menggunakan sampan. Bersama beberapa pemuda, ia mengangkut sepeda motor melewati genangan air.

"Ongkosnya Rp 15.000 sekali menyeberang. Lumayan banyak warga yang bolak-balik," terang Rohim.

Salah seorang pengguna jasa sampan, Jamal (35), warga Desa Gobah, mengaku terpaksa menggunakan sampan untuk membawa motornya saat berangkat kerja ke Pekanbaru.

"Kalau lewat jalan alternatif terlalu jauh, jadi saya pilih lewat sini meski harus bayar," tutup Jamal.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index