Penampungan Pengungsi Rohingya di Pekanbaru Dipindahkan, Gesekan dengan Warga Jadi Alasan Utama

PEKANBARU (RA) - Keberadaan ratusan pengungsi Rohingya di Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, mulai menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.

Lokasi penampungan yang berdekatan dengan permukiman warga kerap menjadi sumber gesekan, terutama akibat aktivitas para pengungsi yang dinilai mengganggu.

Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Roni Rakhmat, mengungkapkan bahwa pemerintah kota melalui Badan Kesbangpol sedang mencari lokasi baru untuk para pengungsi.

Lokasi tersebut rencananya berada di kawasan perbatasan antara Pekanbaru dan Kabupaten Siak, tepatnya di daerah Rumbai ujung.

"Rencananya di perbatasan Pekanbaru-Siak. Namun, kami masih dalam tahap memastikan lokasi yang paling sesuai," ujar Roni, Senin (12/1/2025).

Warga sekitar penampungan mengeluhkan perilaku sejumlah pengungsi yang sering berkeliaran di permukiman.

Bahkan, beberapa waktu lalu, aksi mereka yang meminta-meminta hingga memaksa warga untuk memberikan buah sempat viral di media sosial.

Menurut Roni, saat ini terdapat 770 pengungsi Rohingya di Pekanbaru, di mana 270 orang di antaranya berada dalam tanggungan International Organization for Migration (IOM).

Sementara itu, sekitar 500 pengungsi lainnya tidak masuk dalam daftar IOM dan disebut sering berkeliaran di luar area penampungan.

"500 pengungsi ini adalah mereka yang tidak tercatat oleh IOM. Mereka inilah yang kerap kali membuat warga resah," jelasnya.

Rencana relokasi ini tidak hanya bertujuan mengurangi gesekan dengan warga, tetapi juga menyediakan fasilitas yang lebih layak.

IOM akan membantu pembangunan fasilitas penampungan baru, yang diharapkan lebih memadai dan jauh dari permukiman warga.

Sementara itu, kondisi penampungan di Bukit Raya saat ini dinilai sudah tidak layak.

Pemukiman tersebut terdiri dari bangunan kayu dan dinding terpal, dengan fasilitas mushola sebagai tempat ibadah. Para pengungsi di lokasi ini tetap berusaha menjalani kehidupan sehari-hari, meskipun dalam keterbatasan.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index