RIAU (RA) - Pemerintahan Gubernur Riau terpilih, Abdul Wahid, resmi dimulai dalam hitungan hari. Menyambut momen tersebut, Ketua Komisi III DPRD Riau Edi Basri menekankan soal pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Salah satunya, Edi Basri meminta Abdul Wahid mengedepankan profesionalisme dalam pemilihan pimpinan BUMD.

Politisi Partai Gerindra itu mengingatkan agar pemilihan pimpinan BUMD tidak semata-mata didasarkan pada kedekatan dengan kepala daerah dan harus mengutamakan orang yang memiliki kompetensi tinggi serta mampu membawa perubahan signifikan.

"Jangan hanya jadi tempat orang dekat gubernur, tapi pilihlah orang yang benar-benar professional," ujar Edi, Kamis (2/1/25).

Edi menegaskan hal Utama yang penting dikerjakan adalah estimasi profit penghasilan BUMD harus sesuai dengan modal yang diberikan.

Sebab selama ini, Edi melanjutkan, banyak masalah klasik yang kerap membayangi BUMD di Riau seperti rendahnya kinerja sehingga sering kali dianggap hanya membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Ia berharap persoalan tersebut dapat diminimalisir di bawah kepemimpinan Abdul Wahid.

"Jangan sampai ada lagi selentingan bahwa BUMD hanya menghisap APBD. Modal diberikan, tapi kerja tidak optimal dan profitnya minim," pintanya.

Edi mengingatkan bahwa BUMD harus mampu memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian daerah, harus bisa menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Ia berharap pemerintahan baru ini mampu memastikan pengelolaan BUMD berjalan secara transparan, efisien, dan profesional.

"BUMD harus jadi motor penggerak ekonomi, bukan beban bagi keuangan daerah. Dengan pengelolaan yang baik, BUMD dapat menjadi salah satu sumber utama pendapatan asli daerah," tutupnya.
 

#DPRD Provinsi Riau