ROHIL (RA) - Turunnya harga Dana Bagi Hasil (DBH) Migas yang yang begitu besar sangat berpengaruh besar terhadap masa depan para tenaga kerja di beberapa perusahaan. Salah satunya PT.Chevron yang ada di Kabupaten Rokan Hilir.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Disnakertran HM Arsyad melalui Kabid Industrial Juni Rahmat saat dikonfirmasi di ruangan kantornya.

Juni Rahmat menjelaskan, Disnakertran telah melakukan pertemuan dengan pihak PT.Chevron Pasifik Indonesia, PT.ABB dan PT.Global. Dalam pertemuan tersebut Chevron telah memberi laporan akan adanya pengurangan tenaga kerja di wilayah PT. Chevron pada 30 April 2016. Adapun pengurangan tenaga kerja yakni di bagian Securiti.

"Kita telah mengadakan pertemuan dengan Chevron, PT ABB dan Global pada tanggal 15 maret kemaren,dan mereka memberikan laporan akan adanya pengurangan tenaga kerja di bagian securiti," ungkap Juni.


Juni menjelaskan,Namun dalam pengurangan security tersebut bukan berarti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) namun Kontrak para Securiti tersebut yang akan berahir pada 30 april mendatang dan kontrak tersebut tak dapat di perpanjang lagi karena devisit anggaran.

Adapun pengurungan tersebut dari total securiti yang ada Di Rohil yakni 404 orang akan di kurangi menjadi 263 orang.yang berarti 141 pekerja akan non aktif mulai bulan mei yang akan datang.

Dengan ada nya pengurangan tenaga kerja tersebut,Pihak Disnakertran Kabupaten Rohil menegaskan kepada PT Cevron agar dari 263 orang pekerja yang akan di lanjutkan Kontrak nya itu benar-benar tenaga kerja yang sudah ada serta mengutamakan tenaga kerja Lokal,jangan sampai 263 pekerja tersebut ada orang-orang yang baru.

Karena hal tersebut sesuai dengan Perda No 8 tahun 2014 tentang mekanisme penempatan tenaga kerjaan lokal yang menyebutkan minimal sebesar 60 berbanding 40 persen. (Dr)