Riauaktual.com - Koordinator Citra Nasional Network (CNN) Muhammad Dandy membeberkan hasil penelitian terkait latar belakang tokoh politik yang paling disukai masyarakat untuk menjadi calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.
Survei bertema 'Mengukur Preferensi Publik Terhadap Parpol dan Tokoh terhadap Dinamika Politik Nasional' itu dilakukan terhadap 2.080 responden terpilih. Para responden berusia di atas 17 tahun dan tersebar secara proposional di 34 provinsi di seluruh Indonesia sesuai dengan rencana data pemilih pada Pemilu 2024.
Hasil penelitian dari tiga kriteria presiden yang berpotensi akan dipilih masyarakat. Sebanyak 88,2 persen memilih pemimpin yang memiliki keberpihakan dan kebijakan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pemenuhan atas hak-hak dasar warga negara. Selanjutnya sebanyak 79,3 persen akan memilih pemimpin yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap NKRI dan Pancasila.
"Kemudian sebanyak 48,4 persen memilih pemimpin yang memiliki kedekatan sosiologis dan tradisi yang sama," kata Muhammad Dandy di Jakarta, pada Rabu (19/7/2023).
Hasil survei menunjukkan bahwa cawe-cawe Presiden Jokowi terhadap sosok capres hanya 12,2 persen yang menjadi pertimbangan publik dalam menentukan pilihannya di bilik suara Pilpres 2024, dan sebanyak 77,9 persen tidak menjadikan cawe-cawe Jokowi sebagai pertimbangan memilih capres. "Selebihnya 10,9 persen menyatakan tidak menjawab. Ini artinya masyarakat yang mendukung atau mengikuti Jokowi hanya tinggal 12,2 persen dan diprediksi akan terus turun ketika mendekati pemilu 2024," kata Dandy.
Dalam survei ini dilakukan simulasi tiga nama pasangan capres-cawapres dengan diberikan pertanyaan tertutup kepada responden untuk memilih salah satu pasangan capres-cawapres jika pilpres digelar pada hari ini. Hasilnya terungkap tingkat keterpilihan pasangan Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo sebanyak 33,6 persen, Airlangga Hartarto-Mahfud MD 34,1 persen, dan duet Anies Baswedan-Gatot Nurmantyo 27,6 persen.
Sementara hasil keterpilihan dari simulasi empat pasangan capres-cawapres diperoleh tingkat keterpilihan pasangan Airlangga Hartarto-Khofifah Indar Parawansa meraih 27,3 persen. Urutan kedua hingga keempat ditempati Prabowo Subianto-Erick Thohir (26,3), Ganjar Pranowo- Sandiaga Uno (25,9) dan pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (12,6).
Sedangkan hasil pilihan parpol jika pemilu digelar hari ini Golkar, PDIP dan Gerindra merajai posisi tiga besar. Urutan tingkat keterpilihan Golkar di posisi teratas 17,3 persen, berikutnya , PDIP sebesar 16,9 persen, dan Gerindra (6,7), PKB (10,7), Nasdem (9,3), Demokrat (8,1), PKS (7,2), PPP (2,9), PAN (1,9), dan parpol lainya di bawah 1 persen, dan tidak memilih sebanyak 9,8 persen.
Dari survei ini lanjut Dandy, dapat ditarik kesimpulan bahwa cawe-cawe Jokowi kepada capres yang didukung tidak diikuti mayoritas pemilih di pilpres 2024. "Ini menunjukan bahwa sedikit demi sedikit aura atau pengaruh Jokowi mulai menurun sejalan habisnya masa jabatan. "Istilahnya lalat lalat dan semut mulai meninggalkan tempat yang bau dan manis," jelas Dandy.
Penarikan sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan memiliki margin of error -/+ 2,1 persen. Penelitian dilakukan dengan wawancara tatap muka sejak 27 Juni hingga 12 Juli 2023.