Riauaktual.com - Anggota DPR Fraksi PKB Luluk Nur Hamidah menegaskan enam bulan menjelang pemilu 2024 merupakan momentum tepat bagi masyarakat untuk mengenal lebih baik tentang parpol, caleg dan capres yang akan berkontestasi di Pemilu 2024. Parpol, caleg dan bakal capres/cawapres harus mampu menjelaskan strateginya untuk menarik perhatian pemilih baru dari generasi Z pada pemilu 2024 mendatang.
"Menjelang pemilu ini merupakan momentum masyarakat untuk menilai partai, caleg dan capres mana, yang memiliki akuntabilitas terkait kerja-kerja politiknya untuk rakyat selama ini. Jangan sampai salah pilih, lalu kecewa di kemudian hari," ujar Luluk dalam Dialektika Demokrasi dengan tema ‘Strategi Partai Politik Berebut Kursi Parlemen’ di Media Center Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Luluk mengatakan semua partai juga harus mampu mengemas strategi politiknya dengan isu ingkungan, kesehatan, perubahan iklim dan sebagainya,agar dapat dilirik oleh generasi Z atau generasi milenial yang mencapai 60 persen di pemilu 2024 nanti. "Termasuk menyampaikan mekanisme, akuntabilitas dari partai-partai politik ke publik, sehingga tidak ada partai itu yang ‘siluman’ atau ujuk-ujug hadir sebagai kontestan pemilu," katanya.
Menurut Luluk, bagi PKB, karena lahir dan tumbuh seiring dengan semangat reformasi, dan diuntungkan oleh zaman, telah benar-benar menunjukkan kinerja dan perform partai yang sangat bagus. "Ini menurut kami sendiri, dan tentunya penilaian publik. Tetapi kita punya keyakinan bahwa ada banyak faktor, yang itu tidak semata-mata ditentukan oleh survei," ujarnya.
Sementara Anggota DPR Masinton Pasaribu mengakui setiap partai memiliki strategi masing-masing untuk mendapat perhatian pemilih baru yang mencapai 204 jutaan untuk ikut pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang. "Bagi PDIP seperti pesan Ibu Megawati, kader partai harus mampu bersatu dengan rakyat yang ada di setiap gang kecil di kampung-kampung. Karena itu, kader PDI Perjuangan dari pusat hingga daerah harus dekat dengan seluruh lapisan masyarakat," katanya.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika mengatakan jika target PKN tidak muluk-muluk, cukup lolos ke Senayan, meski di semua lembaga survei hasilnya hanya 0,6 persen. "PKN hanya ingin menempatkan Anas Urbaningrum (AU) sebagai Ketum PKN untuk berjuang secara benar melalui partai politik," katanya.
Sedangkan Ketua Bappilu Partai Gelora, Rico Marbun optimistis partainya mampu lolos ke Senayan dengan raihan minimal 4,4 persen suara pemilu 2024. Karena itu, tidak perlu kecewa jika ada parpol yang nantinya mendapat suara 3,8 persen.
"Setiap proses politik kita anggap sebagai proses kemenangan. Terbukti banyak kader yang bersedia rumah dan kantornya dijadikan kantor partai. Juga berbondong-bondong yang siap menjadi caleg dari pusat hingga daerah. Ini bukti bahwa partai Gelora diterima rakyat," ujarnya.