Serangan Teror Harus Dipandang Sebagai Sesuatu yang Bisa Mengancam Kapan Saja

RA
Sabtu, 10 April 2021 | 15:42:55 WIB
Kompol Malvino Edward Yusticia.

Riauaktual.com - Dua tragedi ledakan bom secara beruntun di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021) dan di Mabes Polri Jakarta pada Rabu (31/3/2021) lalu, merupakan dua kasus terorisme yang tak terkait satu sama lain.

"Dua serangan teror ini harus dipandang sebagai sesuatu yang siap mengancam kita kapan saja. Menurut Kepolisian, dua kasus terorisme ini tidak terkait satu sama lain," kata Mantan Kanit I Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol, Malvino Edward Yusticia melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (10/4/2021).

Malvino mengungkapkan dua kasus terorisme di Makassar dan Jakarta, mengingatkan peristiwa terorisme di Selandia Baru pada 15 Maret tahun 2019 lalu.

Serangan teror warganegara Australia, Brenton Tarrant (28 tahun), mengakibatkan 51 orang Jamaah Sholat Juma’at di Masjid Al-Noor di wilayah Ricarton, Selandia Baru,  meninggal dunia dan 40 orang mengalami cedera luka-luka setelah diberondong tembakan oleh Brenton.

"Jika berkaca pada pengalaman Selandia Baru, maka kunci dari penanggulangan terorisme adalah kecepatan dan ketepatan strategi," kata Malvino.

Serangan teror warganegara Australia, Brenton Tarrant (28 tahun), mengakibatkan 51 orang Jamaah Sholat Juma’at di Masjid Al-Noor di wilayah Ricarton, Selandia Baru,  meninggal dunia dan 40 orang mengalami cedera luka-luka setelah diberondong tembakan oleh Brenton.

"Dalam kurun 24 jam pasca penembakan, Pemerintahan Selandia Baru melakukan reaksi cepat terhadap korban dengan merawat korban cidera, mengunjungi keluarga korban meninggal dunia, hingga mengunjungi dan membentuk rapat antar para pemuka agama di Selandia Baru, " ujarnya.

Malvino mengatakan dalam waktu 1 bulan, Pemerintah Selandia Baru mengeluarkan kebijakan yang disebut dengan CTAP atau Counter Terrorism Action Plan. 

"Dalam CTAP tersebut terdapat beberapa poin yang harus dilakukan oleh pemerintahan Selandia Baru dalam memerangi terorisme di negaranya," ujar Malvino yang kini menjadi salah satu Peserta Didik Sespimmen Polri Dikreg Ke- 61 TA 2021).

Terkini

Terpopuler