Riauaktual.com - Saat ini banyak orang yang menggunakan rokok elektrik vape. Meski rokok ini jika dihitung jauh lebih mahal dari rokok biasa, namun vape memang sudah menjadi alternatif rokok baru bagi anak muda.
Bahkan, orang yang tadinya tidak merokok ketika adanya rokok elektrik ini menjadi perokok berat elektrik. Namun ternyata dibalik vape yang memiliki rasa unik yang tidak ada di rokok biasa, ternyata vape lebih berbahaya dari rokok biasa yang dibakar.
Menurut para peneliti, rokok vape jauh lebih banyak memiliki kandungan berbahaya di dalamnya dan berakibat fatal untuk kesehatan.
“Sudah jelas bahwa lebih banyak karsinogen yang muncul dari pembakaran tembakau dalam rokok biasa daripada uap rokok elektronik. Namun, kami tidak tahu dampak menghirup kombinasi senyawa yang dihasilkan oleh perangkat ini,” ujar Dr Silvia Balbo, pemimpin penelitian ini.
Baca: Kesal dengan Keputusan Pengadilan, Pria Ini Bayar Uang Cerai dalam Bentuk Uang Receh Sebesar Rp 178 Juta
Ia juga mengatakan, mempunyai ancaman yang berbeda bukan berarti rokok elektronik dinyatakan aman. Dalam studi tersebut meminta lima pengguna vape untuk menyediakan sampel air liur sebelum dan sesudah sesi vaping, masing-masing dalam kurun waktu 15 menit.
Mereka menganalisis sampel ini untuk meneliti bahan kimia yang diketahui dapat merusak DNA, serta menilai kerusakan DNA di dalam sel mulut responden. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, sel yang telah rusak tersebut tidak dapat pulih lagi bahkan berpotensi terkena kanker.
Saat ini para peneliti berencana untuk mereplikasi penelitian pada skala yang lebih besar. Mereka akan melihat bagaimana tingkat perbedaan adisi DNA pengguna rokok biasa dan rokok vape.
“Membandingkan rokok elektronik dan rokok biasa adalah benar-benar seperti membandingkan apel dan jeruk. Eksposurnya benar-benar berbeda,” ujarnya.
Sumber : pojoksatu.id