Perjudian Berkedok Gelper Masih Marak, Dewan Minta Kapolresta Pekanbaru Dicopot

Selasa, 15 Agustus 2017 | 16:19:21 WIB
Salah satu Gelper di Jalan Riau yang dimainkan orang dewasa

Riauaktual.com - Anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, Yose Saputra, terlihat geram melihat belum adanya tindakan dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru dan Pemko Pekanbaru, dalam menindaklanjuti dugaan perjudian berkedok Gelanggang Permainan (Gelper) anak-anak.

Kekesalan Politisi Golkar ini bertambah usai dirinya melakukan peninjauan di 4 lokasi gelper di Kota Pekanbaru, Selasa (15/08/17) siang. Disitu, yose bersama awak media langsung melihat bagaimana aktivitas dan modus gelper tersebut berada di tempat tersembunyi.

"Disini (lokasi gelper,red) banyak laporan masyarakat soal adanya tindak pidana perjudian. Ada transaksi hadiah untung-untungan. Kita pantau dan monitor langsung. Ada unsur judi disini (Gelper,red). Kita minta Kapolda Riau copot saja Kapolresta," tegas Yose.

Menurutnya, ada penyalahgunaan izin yang diberikan dalam mengungkap kasus gelper tersebut. Secara kasat mata, gelper itu mayoritas dimainkan oleh orang dewasa padahal izin yang diberikan hiburan anak-anak.

"Coba dilihat sendiri, apa ada anak-anak disitu? Ada 12 lokasi di Pekanbaru ini dengan pemilik 4 orang pengusaha yang berasal dari Dumai dan Medan," cetusnya.

Disebutkan Yose, kasus arena dugaan judi berkedok gelper ini bukanlah kasus baru. Sebelumnya pada tahun 2012 di Kota Pekanbaru, Polresta Pekanbaru sudah melakukan penyidikan. Dan hasilnya berkas P21 ada unsur perjudian disitu.

"Kita tidak mau ada penyalahgunaan izin disini. Karena jelas ada tawaran hadiah besar dan untung-untungan disini. Kalau polisi tidak mengatakan itu unsur judi, perlu ditinjau lagi jabatannya dalam mengungkap kasus ini," tegasnya.

Yose tak ingin, Kota Pekanbaru yang bermarwah dikotori dengan adanya aktivitas dugaan perjudian berkedok gelper. Sebab menurutnya, ini jelas tidak mencerminkan budaya melayu dan slogan Pekanbaru Kota Madani.

"Ini jelas penyakit masyarakat. Kita minta kaum cerdik pandai dan tokoh melayu bicara. MUI juga bicara. Karena ini (gelper) tidak mencerminkan budaya kita disini," pungkasnya. (Bir)

Terkini

Terpopuler