PEKANBARU (RA) - Guna percepatan pengadaan air bersih dikota bertuah. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru saat ini tengah merancang pembagian wilayah pembangunan air bersih sesuai peruntukan dan keberadaan intake atau bangunan pengambilan air baku yang lebih dekat untuk satu wilayah.
Asisten II Bidang Ekonomi Setdako Pekanbaru, Dedi Gusriadi mengatakan bahwa pembagian wilayah pembangunan pengambilan air baku bersih ini bertujuan untuk penyediaan air bersih kepada masyarakat.
"Langkah ini kita lakukan sebagai upaya percepatan pengadaan air bersih di Pekanbaru. Disamping itu juga untuk mengejar pencapaian diPerusahaan Air Minum Daerah (PDAM) dan menekan penggunaan sumur bor oleh masyarakat," ujar Dedi, Minggu (13/11).
Menurut Dedi, untuk zona satu berada di kawasan kota lama dengan cakupan Kecamatan Pekanbaru Kota, Sukajadi, Senapelan, Sail, Lima Puluh,Tampan, Payung Sekaki. Selanjutnya untuk zona dua, ada di wilayah Rumbai dan Rumbai Pesisir yang intakenya ada di Danau Buatan dan 100 persen dikelola oleh PDAM Tirta Siak.
"Sedangkan zona tiga, di wilayah Kecamatan Bukit Raya, Marpoyan dan Tampan, pengambilan intakenya dari Sistem Penyediaan Air Minum (Spam) Regional yang dikelola oleh Cipta Karya Provinsi Riau," ungkapnya
Sedangan untuk zona empat lanjut Dedi, berada diKecamatan Tenayan, Pemko akan minta bantuan dana pembangunan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Proyek dikerjasamakan antara PDAM Tirta Siak dengan pihak ketiga ini dia yang sekarang dibahas dengan spam Proyek Kerjasama Badan Usaha (PKBU)," terangnya.
Dedi menambahkan, untuk percepatannya Pemko meminjamkan tanah kepada PDAM Tirta Siak seluas 1,5 hektare, letaknya di Jalan Rejosari Rusunawa untuk lokasi intake.
"Disana akan dibangun intake dengan dana APBN, sekarang dalam tahap perencanaan mudah-mudahan 2017 sudah mulai pembangunan fisiknya," katanya lagi.
Lebih jauh dikatakan Dedi, dengan upaya pembagian zona ini Pemko yakin untuk dua tahun kedepan, ketersediaan air bersih di Pekanbaru oleh PDAM Tirta Siak akan maksimal memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
"Mudah-mudahan sudah optimal, tidak ada lagi masyarakat yang mengeluh. Sehingga tidak ada lagi yang pakai sumur bor," katanya lagi.
Diketahui data Pemerintah Kota Pekanbaru menunjukkan untuk menata kembali Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak membutuhkan biaya sebesar Rp2 triliun.
Terutama untuk keperluan perbaikan jaringan pipa dan peningkatan kapasitas produksi dari 320 liter kubik per detik menjadi 1.400 liter kubik per detik.
Sejak dibangun 1972 hingga kini kondisi PDAM terus merugi dan hanya mampu melayani delapan persen dari 56 ribu pelanggan. Selain itu jaringan yang rusak membuat kualitas air yang sampai ke konsumen tidak sehat. (YAN)