Ketua Dewas TVRI Singgung Dominasi Google

Ahad, 16 November 2025 | 09:59:11 WIB
Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI, Agus Sudibyo.

JAKARTA (RA) - Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI, Agus Sudibyo, menyoroti dominasi raksasa teknologi global, khususnya Google, yang dinilai sudah menguasai hampir seluruh ekosistem digital di Indonesia. 

Kritik itu ia sampaikan dalam Simposium Nasional "Menyongsong Indonesia Emas 2045" yang digelar bersamaan dengan Grand Opening Press Club Indonesia SMSI, Sabtu (15/11/2025).

Agus menyebut Google berada pada posisi monopoli yang mengontrol banyak sektor sekaligus.

"Google itu broker iklan terbesar. Teknologi iklannya, anak-anak perusahaannya Google, META, Microsoft, menguasai seluruh rantainya," ujarnya di hadapan peserta.

Ia bahkan menggunakan perumpamaan yang lebih lugas untuk menggambarkan kuatnya dominasi tersebut.

"Misalnya, dia menguasai warung-warung makannya sekaligus menguasai beras yang digunakan. Sulit karena monopolinya itu, dan proses modifikasinya juga dia kuasai," jelasnya.

Agus membeberkan fakta dominasi Google di Indonesia, Chrome menguasai sekitar 90% pasar browser, Android mendominasi pasar smartphone, dan YouTube menjadi platform video terbesar.

Meski demikian, ia mempertanyakan kenapa tidak ada langkah hukum menggunakan UU Anti Monopoli. Ada tiga hambatan yang ia ungkapkan.

Pertama, sulitnya mendefinisikan inti bisnis Google.

"Google ini perusahaan teknologi atau perusahaan iklan? Itu saja bisa diperdebatkan berbulan-bulan," katanya.

Kedua, status Google di Indonesia hanya berupa kantor perwakilan sehingga tidak mudah disentuh proses hukum.

Ketiga, ada kekhawatiran akan retaliasi dari platform global. Agus menyinggung kasus Australia pada 2021, ketika Facebook memblokir akses berita sebagai bentuk protes kebijakan pemerintah setempat.

"Kekhawatirannya, kalau kita terlalu keras, akan ada mekanisme retaliasi seperti itu," ujarnya.

Agus mengingatkan bahwa dominasi platform global bukan sekadar isu ekonomi, melainkan ancaman nyata terhadap kedaulatan digital Indonesia menuju 2045.

Tags

Terkini

Terpopuler