Membanggakan, Mahasiswa Unilak Kembangkan Teknologi Smart Visitor di Festival Pacu Sampan Tradisional Jilid II

Senin, 29 September 2025 | 14:25:42 WIB
Donni Firmansyah, mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Unilak

PEKANBARU (RA) – Festival Pacu Sampan Tradisional Jilid II yang digelar di Taman Bunga Impian Okura, Rumbai Timur, Pekanbaru, tak hanya ramai oleh sorak-sorai penonton dan semarak budaya. 

Tahun ini, ada hal baru yang membuat festival kebanggaan masyarakat Riau itu semakin istimewa: hadirnya teknologi Smart Visitor karya mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak). 

Festival yang ditaja oleh Himpunan Mahasiswa Rumbai Bersatu (HIMARUSA) ini sukses menyedot perhatian hingga 15.000 pengunjung. Di tengah keramaian tersebut, mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Unilak tampil dengan inovasi yang memperlihatkan bagaimana tradisi bisa beriringan dengan kemajuan zaman. 

Adalah Donni Firmansyah, mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, yang berhasil mengembangkan teknologi Smart Visitor. Sistem berbasis Artificial Intelligence (AI) ini bekerja mendeteksi jumlah pengunjung secara otomatis, akurat, dan real-time. Bagi panitia, kehadiran inovasi tersebut sangat membantu dalam mengatur jalannya acara. 

"Pacu Sampan selalu FGP (Full Gempita Pengunjung) dan selalu viral. Tahun ini lebih istimewa, karena mahasiswa Fasilkom Unilak hadir dengan karya teknologi yang membanggakan," ujar salah seorang panitia festival. 

Donni mengaku, ide ini muncul setelah dirinya melihat kendala pada festival tahun sebelumnya. 

"Dari pengalaman saya di Festival Pacu Sampan Tradisional pertama, terdapat kendala karena jumlah pengunjung tidak terdeteksi secara pasti selama acara berlangsung. Latar belakang itulah yang mendorong saya untuk ikut membantu menyukseskan Festival Pacu Sampan Tradisional Jilid II dengan mengembangkan Smart Visitor," jelasnya. 

"Hasilnya, Alhamdulillah tahun ini jumlah pengunjung dapat terdeteksi dengan jelas, yaitu sebanyak 15.000 orang," tambah Donni. 

Apresiasi datang dari berbagai pihak, salah satunya dari Septiandi Putra, penanggung jawab acara. Ia menyebut inovasi ini membawa perubahan besar. 

"Alhamdulillah, kami sangat terbantu dengan adanya Smart Visitor yang dikembangkan oleh mahasiswa Fasilkom Unilak. Teknologi ini membuat pengelolaan festival lebih tertib dan akurat, sekaligus menjadi bukti bahwa sinergi antara tradisi dan inovasi bisa berjalan dengan baik. Kami bangga anak-anak muda Pekanbaru mampu menunjukkan karya yang bermanfaat untuk masyarakat," ujarnya. 

Festival Pacu Sampan Tradisional Jilid II pada akhirnya bukan hanya sekadar ajang olahraga dan budaya. Lebih dari itu, ia menjadi simbol kolaborasi lintas generasi: masyarakat, akademisi, dan pemuda bersatu menjaga tradisi sambil melangkah ke masa depan. 

Bagi Unilak, khususnya Fakultas Ilmu Komputer, pencapaian ini membuktikan bahwa kampus tidak hanya melahirkan lulusan berilmu, tetapi juga generasi inovatif yang berani memberi dampak nyata bagi daerah. 

Festival ini pun mencatat sejarah, bukan hanya karena kemeriahannya, tetapi karena berhasil memperlihatkan bagaimana budaya tradisional bisa bersanding manis dengan teknologi karya anak bangsa.
 

Terkini

Terpopuler