Beasiswa Sawit Dominasi Mahasiswa Politeknik Kampar, Capai 94 Persen Tiap Tahun

Sabtu, 27 September 2025 | 08:15:13 WIB
Mahasiswa baru Penerima Beasiswa Sawit di Politeknik Kampar tahun 2025.

KAMPAR (RA) – Sejak tahun 2019, Politeknik Kampar menjadi salah satu kampus vokasi di Indonesia yang paling banyak menampung mahasiswa penerima Beasiswa Sumber Daya Manusia (SDM) Perkebunan Kelapa Sawit dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP).

Direktur Politeknik Kampar, Nina Veronika, mengungkapkan bahwa mayoritas mahasiswa baru di kampus tersebut setiap tahunnya merupakan penerima beasiswa sawit. Persentasenya bahkan mencapai 71 hingga 94 persen dari total mahasiswa yang mendaftar.

"Sejak 2019, hampir seluruh mahasiswa di Politeknik Kampar adalah penerima beasiswa sawit. Hal ini menunjukkan komitmen kuat kampus kami dalam mendukung peningkatan kualitas SDM di sektor perkebunan kelapa sawit," ujar Nina, Sabtu (27/9/2025).

Adapun jumlah penerima beasiswa sawit di Politeknik Kampar terus mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Pada 2019 tercatat sebanyak 90 mahasiswa, kemudian 75 mahasiswa di 2020, 80 mahasiswa di 2021, dan melonjak menjadi 120 mahasiswa pada 2022. Tren ini terus berlanjut dengan 180 mahasiswa pada 2023, 270 mahasiswa pada 2024, dan 240 mahasiswa pada 2025.

Nina menegaskan, meskipun status mahasiswa penerima beasiswa berbeda dalam hal pendanaan, dalam layanan akademik mereka diperlakukan sama seperti mahasiswa reguler.

"Perbedaan hanya terletak pada dukungan finansial serta pendampingan administratif dari BPDP. Secara akademik, semuanya mengikuti aturan dan kurikulum yang sama," jelasnya.

Dia menambahkan, keberadaan beasiswa sawit ini bukan hanya meringankan beban biaya pendidikan, tetapi juga menjadi motor penggerak peningkatan daya tarik Politeknik Kampar sebagai kampus vokasi berbasis perkebunan.

“l"Program ini sangat bermanfaat, bukan hanya untuk mahasiswa, tapi juga untuk daerah. Lulusan Politeknik Kampar diharapkan menjadi tenaga ahli yang siap membangun sektor perkebunan sawit secara berkelanjutan," tutup Nina.

Terkini

Terpopuler