SIEXPO 2025 di Pekanbaru Usung Inovasi Hilirisasi Sawit Berbasis UMKM

Kamis, 07 Agustus 2025 | 13:29:40 WIB
Pameran Sawit Indonesia Expo dan Konferensi (SIEXPO) 2025 resmi dibuka, Kamis (7/8/2025) di Pekanbaru, Provinsi Riau.

PEKANBARU (RA) - Pameran Sawit Indonesia Expo dan Konferensi (SIEXPO) 2025 resmi dibuka, Kamis (7/8/2025) di Pekanbaru, Provinsi Riau.

Acara ini mengusung tema 'Inovasi dan Teknologi Produk Sawit Bernilai Tambah untuk Indonesia Emas 2045', serta dirangkaikan dengan Pekan UMKM Sawit Nusantara sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-68 Provinsi Riau.

Kegiatan yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini menekankan pentingnya hilirisasi industri sawit, pemberdayaan petani, dan penguatan peran pelaku UMKM dalam ekosistem sawit nasional.

Ketua Pelaksana SIEXPO 2025, Qayuum Amri, menyampaikan bahwa pameran tahun ini mencerminkan komitmen dalam mendukung program prioritas nasional, khususnya Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan pemerataan kesejahteraan.

"Kami ingin SIEXPO menjadi ruang yang inklusif. Stand pameran tidak dikenakan biaya bagi pelaku UMKM, koperasi, lembaga pendidikan, pesantren, dan perguruan tinggi. Ini merupakan bentuk nyata dari ikhtiar kami untuk membesarkan yang kecil, memperkuat yang menengah, dan mempertahankan yang besar," ujar Qayuum di hadapan para tamu undangan di SKA Co Ex Pekanbaru.

Dikatakan Qayuum, tahun ini, jumlah peserta pameran meningkat menjadi 166 peserta dari 110 perusahaan, termasuk dari negara seperti Malaysia, Singapura, Tiongkok, dan Eropa. Jumlah pelaku UMKM yang terlibat juga naik menjadi 20 peserta.

"Pada hari pertama, acara ini telah dikunjungi oleh sekitar 2.500 orang dari berbagai kalangan, seperti petani, pelaku industri, akademisi, koperasi, BUMN, dan mahasiswa. Penyelenggara menargetkan total pengunjung mencapai 10.000 orang selama tiga hari penyelenggaraan," ucapnya.

Dalam sambutan Menteri Koperasi dan UKM RI, Maman Abdurachman yang diwakili oleh Deputi Bidang Usaha Menengah, Bagus Rahman disampaikan bahwa SIEXPO merupakan momentum strategis untuk mempercepat hilirisasi industri sawit nasional yang melibatkan pelaku usaha mikro dan koperasi.

"Sejak 2022 saya mengikuti acara ini, dan tahun ini menjadi titik penting. Presiden ingin pelaku UMKM diposisikan sebagai pengusaha sejati karena mereka memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat," ujarnya.

Menurut Bagus, sektor pertanian dan perkebunan, termasuk kelapa sawit, menyerap tenaga kerja lebih dari 40 juta orang. Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen mendukung peningkatan produktivitas dan nilai tambah produk sawit melalui penguatan ekspor produk hilir.

"Luas lahan sawit kita sangat besar, tetapi produktivitas masih bisa ditingkatkan. Nilai tambah ekspor produk hilir jauh lebih tinggi daripada ekspor bahan mentah," tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Riau yang diwakili oleh Kepala Dinas Perkebunan, Dr. Syahrial Abdi, menekankan bahwa Riau merupakan daerah dengan luas kebun kelapa sawit terbesar di Indonesia, yakni mencapai lebih kurang 3,4 juta hektare, dan berkontribusi sekitar 20 persen terhadap produksi CPO nasional.

"Kontribusi sektor perkebunan sawit terhadap PDRB Riau mencapai 27,84%, hanya terpaut sedikit dari sektor industri pengolahan sebesar 29,29%. Dengan potensi tersebut, kita optimistis bahwa target produksi CPO nasional sebesar 100 juta ton per tahun untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 dapat tercapai," tegasnya.

Ketua Umum APKASINDO dan Dewan Pengarah SIEXPO 2025, Dr. Gulat Medali Emas Manurung, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas pemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan industri sawit global.

"Di saat dunia sawit menghadapi tantangan, kita tetap eksis. Dunia menikmati sawit, dan Sawit adalah kita. SIEXPO adalah semangat baru bagi seluruh pemangku kepentingan," tegas Gulat.

Gulat juga mengapresiasi kehadiran Bupati Rokan Hilir, H. Bistamam, yang disebut sebagai teladan petani sawit nasional, serta dukungan dari Bursa CPO Indonesia (ICDX) yang telah membantu meningkatkan harga tandan buah segar (TBS) petani dari Rp3.400 menjadi Rp3.450 per kilogram.

SIEXPO 2025 menjadi pameran hybrid pertama sepanjang sejarah penyelenggaraannya, dengan kombinasi daring dan luring demi menjangkau audiens yang lebih luas. Panitia kembali memberikan akses gratis kepada pelaku UMKM dan perguruan tinggi, meskipun harga sewa stan bernilai puluhan juta rupiah.

"Inilah cara kita merangkul, bukan memisahkan. Kami berharap lebih banyak kampus di Riau dapat bermitra dengan BPDPKS untuk penguatan SDM sawit," kata Gulat.

Masih dikatakan Gulat, SIEXPO 2025 tidak hanya menjadi ajang promosi produk dan teknologi sawit, namun juga wahana strategis untuk membangun ekosistem sawit berkelanjutan, berbasis kolaborasi, inovasi, dan pemberdayaan dari hulu hingga hilir.

"Pameran ini akan berlangsung selama tiga hari, dengan agenda seperti seminar nasional, business matching, pelatihan digitalisasi UMKM, serta pertunjukan budaya daerah," tutupnya menjelaskan.

Tags

Terkini

Terpopuler