PEKANBARU (RA) - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau terus meluas. Berdasarkan data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Provinsi Riau, tercatat sebanyak 312,99 hektare lebih lahan terbakar sejak 1 Januari hingga 29 Juni 2025.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBDPK Riau, Jim Ghafur, menyampaikan bahwa kebakaran terjadi di hampir seluruh kabupaten dan kota di Riau. Kabupaten Kampar menjadi wilayah dengan luas lahan terbakar tertinggi.
"Total luas lahan terbakar mencapai 308 hektare. Ini merupakan data hingga 29 Juni 2025, dan belum termasuk lahan yang saat ini masih dalam proses pemadaman," kata Jim Ghafur, Rabu (2/7/2025).
Rincian luas lahan terbakar berdasarkan wilayah adalah sebagai berikut, yakni Kampar (72 hektare), Rokan Hulu (67 hektare), Bengkalis (31 hektare), Dumai (30 hektare), Rokan Hilir (25 hektare), Pelalawan (21 hektare), Indragiri Hilir (18 hektare), Indragiri Hulu (15 hektare), Siak (13 hektare), Pekanbaru (7 hektare), Meranti (4 hektare), dan Kuantan Singingi (1 hektare).
Untuk proses penanganan, BPBD Riau mengerahkan personel lapangan dibantu helikopter water bombing dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Helikopter tersebut diterjunkan terutama di wilayah yang sulit dijangkau, seperti Kampar, Rokan Hilir, dan Rokan Hulu.
"Helikopter sudah kita turunkan untuk membantu pemadaman di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau," tambah Jim Ghafur.
Hingga kini, upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari unsur BPBD, TNI, Polri, serta Manggala Agni.
"Pemerintah Provinsi Riau juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dalam bentuk apa pun, mengingat kondisi cuaca yang kering dan rentan memperbesar titik api," tutupnya.