JAKARTA (RA) - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan apresiasi terhadap sikap terbuka Presiden Prabowo Subianto yang bersedia diwawancarai oleh enam pemimpin redaksi media massa nasional.
Wakil Ketua Umum DPP PSI, Andy Budiman, menilai langkah Presiden Prabowo tersebut sebagai bentuk kebesaran jiwa dalam mendengar kritik serta menunjukkan komitmen terhadap kebebasan pers dan kebebasan berpendapat.
"Kita menyaksikan kebesaran jiwa untuk mendengar kritik dan memberikan jawaban yang solid atas pertanyaan para pemred. Pertemuan ini memperlihatkan bahwa pemerintah tidak anti kritik dan membuka ruang kebebasan pers serta kebebasan berpendapat," kata Andy dalam keterangannya yang dilansir dari RM.id, Rabu (9/4/2025).
Andy juga menegaskan bahwa sesi wawancara tersebut secara langsung membantah berbagai anggapan yang menyebut pemerintahan saat ini antikritik atau mengekang demokrasi.
"Anggapan-anggapan tersebut dengan sendirinya terbantahkan dan tidak valid. Jadi, sekali lagi, PSI mengapresiasi Presiden Prabowo dan berharap tradisi baik seperti ini terus dilanjutkan," tegasnya.
Wawancara eksklusif dengan Presiden Prabowo itu digelar pada Senin (7/4/2025) di Hambalang, Jawa Barat, dan ditayangkan secara serentak di berbagai media. Dalam sesi yang berlangsung sekitar tiga jam tersebut, enam pemimpin redaksi mengajukan beragam pertanyaan menyangkut kebijakan, arah pemerintahan, hingga isu-isu strategis nasional.
Presiden Prabowo pun menjawab seluruh pertanyaan secara terbuka dan lugas, memperlihatkan sikap dialogis yang dinilai penting dalam menjaga semangat demokrasi.
PSI berharap interaksi semacam ini dapat menjadi tradisi positif yang rutin dilakukan, tidak hanya oleh Presiden, tetapi juga para pejabat publik lainnya. Ruang dialog antara pemerintah dan media, menurut PSI, merupakan indikator penting dari demokrasi yang sehat.