PEKANBARU (RA)- Masih membandelnya sopir truk dan mobil bertonase besar yang tetap melintas di dalam kepadatan arus lalu lintas Jalan HR Soebrantas, maka dalam pekan ini Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika akan memasang rambu tanda larangan truk masuk kota di jalan tersebut.

"Rambu-rambu sedang dalam persiapan, agar pengemudi tahu bahwa dilarang truk melintas di jalan tersebut. Insya Allah dalam minggu ini ada rambu-rambunya," ungkap Kadishubkominfo Syafril, saat dikonfirmasi melalui selulernya, Selasa (14/10/2014).

Dikatakan Syafril, bahwa untuk jalan alternatife truk untuk masuk ke Pasar Pagi Arengka sudah ada Jalan Lingkar Luar yakni Jalan Kubang Raya yang kondisinya sudah laik digunakan karena sudah diaspal secara keseluruhan.

Hanya saja, akses untuk ke Jembatan Siak II, memang masih melewati Jalan SM Yamin via Jalan HR Soebrantas karena Jalan Garuda Sakti yang seharusnya jadi jalur truk saat ini sedang dilakukan perbaikan dan pelebaran jalan.

"Kalau nanti Garuda Sakti sudah selesai, maka jalan permanen truk itu di Jalan Garuda Sakti sehingga tak ada lagi truk masuk Jalan HR Soebrantas," paparnya.

Untuk saat ini, jelas Syafril lagi, kendaraan bertonase besar hanya boleh melintas di Jalan HR Soebrantas setelah pukul 21.00 WIB hingga pukul 5.00 WIB. Selebihnya adalah waktu arus lalu lintas padat dan dilarang truk masuk ke dalam kota melalui HR Soebrantas tersebut.

"Sanksinya itu akan diberikan Dirlantas, kita hanya pendamping saja. Penindakan itu kan oleh polisi," ulasnya.

Ditambahkan Syafril, saat ini pihaknya telah menurunkan tiga group personil untuk diposkokan di setiap pintu masuk Kota Pekanbaru. Seperti di Simpang Panam, perbatasan Pekanbaru-Kampar, Dishub telah membangun posko permanen dan ditempatkan personil untuk megarahkan truk ke Jalan Kubang Raya.

"Begitu juga di Pasir Putih, dan pintu masuk Kota Pekanbaru lainnya. Agar truk dan mobil bertonase besar lainnya tak masuk ke dalam kota," pungkasnya.
 

Laporan : riki