September, Dishub Sterilkan Pinggir Jalan dari Pasar Kaget

September, Dishub Sterilkan Pinggir Jalan dari Pasar Kaget
illustrasi (int)

PEKANBARU (RA) - Masih banyak ditemukannya pasar jongkok di Kota Pekanbaru alias pasar malam yang tidak tertib, sehingga mengganggu arus lalu lintas, maka hal ini perlu disikapi secara cepat oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Apalagi dalam waktu dekat, Kota Pekanbaru akan menjadi pusat perhelatan akbar PON ke XVIII, maka kondisi pasar jongkok dimana-mana tersebut akan mengganggu keindahan kota dan arus lalu lintas.

Menyikapi hal ini, Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Ir Nofrizal MM mengatakan, dari pengamatannya di lapangan, memang masih sangat mudah ditemukan pasar jongkok tersebut yang mengganggu arus lalu lintas. Dalam hal ini, tentu pedagang tak bisa disalahkan, sebab mereka berjualan di lokasai tersebut tentunya tidak secara gratis. Mereka tentu membayar retribusi. Seperti salah satu pasar jongkok yang berada di sepanjang Jalan HR Soebrantas, Panam. Seluruh lahan yang berada di depan ruko dijadikan tempat membuka usaha baru (berdagang), padahal fungsi ruang terbuka tersebut diperuntukkan untuk tempat parkir kendaraan.

"Padahal dalam Perda yang ada, penggunaan lahan parkir ruko digunakan sebagai tempat berjualan tentunya sudah menyalahi aturan, namun tampaknya ini seperti dibiarkan oleh Pemeritah. Apakah ada hal-hal lain yang didapatkan oleh oknum Pemerintah sehingga mereka menutup mata dalam masalah ini, sehingga pedagang nyaman berjualan di depan ruko. Inilah yang nantinya akan kita pertanyakan kepada instansi terkait, kenapa masih banyak ditemukan pasar jongkok di Pekanbaru yang membuat kemacetan kota," ungkap Nofrizal.

Diakui Nofrizal, kemacetan panjang yang sering terjadi di Jalan HR Soebrantas terutama pada sore hari dan malam hari dikarenakan banyaknya pedagang kaki lima yang menggunakan fasilitas parkir ruko untuk tempat mereka berdagang, maka secara otomatis masyarakat yang berbelanja di sana terpaksa menggunakan badan jalan untuk tempat mereka berhenti.

"Jika badan jalan sudah digunakan untuk parkir maka kemacetan jalan umum tidak dapat terhindari, namun sampai saat ini kita tidak melihat kinerja dari beberapa satker terkait untuk menyelesaikan persoalan ini, bahkan terkesan mereka lepas tangan saat ditanya mengenai kondisi yang terjadi dilapangan," sebut Nofrizal.

Di tempat terpisah, ketika dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Dedi Gusriadi menyebutkan, pihaknya telah melakukan rapat Walikota Pekanbaru bersama Wakil Walikota, Asisten I, Dinas Perhubungan, Dinas Pasar dan Pihak kecamatan. Hasilnya, seluruh pedagang yang saat ini berjualan di depan ruko akan dipindahkan ke belakang ruko mulai bulan depan.

"Kita sudah melakukan koordinasi dan sudah rapat bersama untuk menyelesaikan persoalan ruko dijadikan tempat usaha atau menjamurnya pasar jongkok di Pekanbaru. Bahkan Walikota Pekanbaru juga sudah menunjuk pengelola pasar jongkok tersebut," katanya.

Ditambahkan Dedi, masalah pasar jongkok di Jalan HR Soebrantas Panam sudah dilakukan rapat oleh Walikota Pekanbaru dengan beberapa satker terkait, hasilnya bahwa pada bulan depan seluruh pedagang akan dipindahkan kebelakang ruko.

"Kalau mengenai tempat parkir akan dipergunakan ruang terbuka didepan ruko, jika pedagang dipindahkan ke belakang ruko maka tidak akan ada lagi kendaraan yang parkir di badan jalan dan tidak terjadi lagi kemacetan," paparnya. (RA1)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index