Riauaktual.com – Sebanyak 35 peserta yang terdiri dari ibu-ibu kreatif menghadiri pelatihan bertajuk “Pemasaran Digital Produk Kreatif Berbahan Dasar Olahan Sampah Anorganik” yang dilaksanakan pada Minggu, 22 September 2024 lalu.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan para peserta dalam memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk kerajinan hasil olahan sampah anorganik.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Pengabdian Kepada Masyarakat yang didanai oleh hibah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun pendanaan 2024.
Tim pelaksana kegiatan terdiri dari Winda Monika, M.Sc, dosen Prodi Ilmu Perpustakaan Universitas Lancang Kuning sebagai ketua, bersama anggota tim Parlindungan Ravelino, M.Ds, dosen Prodi Interior Universitas Lancang Kuning, dan Dr. Arbi Haza Nasution, B.IT., M.IT.
Pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian upaya pemberdayaan komunitas yang berfokus pada pemanfaatan sampah anorganik menjadi produk bernilai ekonomis.
Dalam beberapa tahun terakhir, KUB IKREKS telah aktif dalam memproduksi berbagai kerajinan tangan dari bahan daur ulang, seperti tas, aksesori, dan barang-barang fungsional lainnya.
Namun, tantangan yang dihadapi oleh banyak anggota adalah keterbatasan akses pasar. Untuk itulah, pelatihan ini dirancang untuk membantu para peserta mengenal dan memanfaatkan pemasaran digital sebagai solusi bagi peningkatan penjualan.
Materi utama dalam pelatihan ini mencakup pengenalan platform e-commerce dan Teknik fotografi. Peserta diajarkan bagaimana membuat akun, mengunggah produk, serta memanfaatkan fitur-fitur promosi yang tersedia di platform tersebut.
Pemahaman tentang pentingnya konten visual yang menarik dan cara mengambil foto produk yang baik juga menjadi salah satu topik utama dalam sesi ini. Selain itu, strategi pengelolaan keuangan sederhana terkait dengan penjualan online turut dibahas untuk membantu peserta dalam mengatur bisnis mereka.
Menurut Dr. Arbi Haza Nasution, selaku pemateri dan anggota tim PkM, pemasaran digital adalah kunci bagi pelaku usaha kecil untuk berkembang di era digital saat ini.
"Pemasaran online membuka peluang yang sangat besar bagi usaha kecil, termasuk produk berbahan daur ulang. Ibu-ibu kreatif di KUB IKREKS bisa memanfaatkan platform ini untuk menjangkau lebih banyak konsumen dengan biaya yang jauh lebih efisien. Ini adalah kesempatan emas untuk meningkatkan omzet," jelas Dr. Arbi Haza Nasution.
Peserta pelatihan terlihat antusias mengikuti sesi demi sesi yang berlangsung interaktif. Banyak dari ibu-ibu kreatif ini yang baru pertama kali berkenalan dengan dunia pemasaran digital, dan pelatihan ini menjadi momen penting bagi mereka untuk mendapatkan keterampilan baru.
Salah seorang peserta, Ibu Sri Mulyani, mengatakan, sangat senang bisa ikut pelatihan ini. "Sekarang saya tahu bagaimana cara menjual produk saya di internet dan bagaimana membuat foto produk yang menarik," tuturnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat mendorong para ibu-ibu kreatif dari KUB IKREKS untuk lebih percaya diri dalam menjual produk mereka secara online. Selain meningkatkan keterampilan pemasaran, pelatihan ini juga diharapkan dapat membuka peluang bagi mereka untuk memperluas pasar produk daur ulang dan meningkatkan pendapatan keluarga.
Dengan memanfaatkan platform digital, produk-produk kreatif berbahan dasar olahan sampah anorganik diharapkan dapat bersaing dengan produk lainnya di pasar yang lebih luas.
Melalui kegiatan ini, KUB IKREKS kembali membuktikan komitmennya dalam memberdayakan anggotanya dan masyarakat sekitar melalui inovasi dan pendidikan.
Pelatihan ini juga diharapkan menjadi bagian dari solusi jangka panjang dalam mengatasi permasalahan lingkungan, sekaligus mendukung ekonomi keluarga melalui usaha berbasis daur ulang.
#Pendidikan