Baliho Dirusak, Pilkada Riau Diwarnai Aksi Lapor Polisi Hingga Sayembara Mencari Pelaku

Baliho Dirusak, Pilkada Riau Diwarnai Aksi Lapor Polisi Hingga Sayembara Mencari Pelaku
Salah satu kasus perusakan APK dialami paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Abdul Wahid-SF Hariyanto. Perusakan APK dilaporkan juga terjadi pada paslon Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho-Markarius Anwar dan Muflihun-Ade Hartati.

Riauaktual.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Riau semakin memanas dengan aksi perusakan alat peraga kampanye (APK).

Tim dari beberapa calon diketahui melaporkan kerusakan APK berupa spanduk dan baliho itu ke pihak berwenang.

Salah satu kasus perusakan APK dialami oleh pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Abdul Wahid-SF Hariyanto.

Dilaporkan APK dalam bentuk spanduk paslon dengan akronim Bermarwah itu diduga terjadi pada Senin (1/10/24) dini hari di Jalan Garuda Raya, Sidomulyo, Kota Pekanbaru dan beberapa sudut kota lainnya. 

Tim Divisi Hukum Bermarwah, melalui juru bicaranya, Dr. Parlindungan SH MH, menyampaikan bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian ini ke Bawaslu Provinsi Riau pada Kamis (3/10/2024).

Dalam laporan yang didampingi oleh Fery Sapma SH MH, Jamhurizal Ilyas selaku Ketua Posko Biru Sahabat Abdul Wahid-SF Hariyanto melaporkan adanya tindakan pengrusakan, pencurian, dan pencoretan terhadap APK pasangan tersebut.

"Kami telah menyerahkan bukti-bukti perusakan dan coretan pada APK. Terdapat empat APK yang dirusak dan dua APK yang hilang," ungkap Parlindungan. Ia berharap Bawaslu segera menindaklanjuti laporan ini untuk menjaga keamanan dan kepastian hukum menjelang Pilkada.

Tidak hanya itu, Tim Pro Uun yang mendukung pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru, Muflihun dan Ade Hartati, juga melaporkan perusakan terhadap APK mereka.

Ketua Konsolidator Pro Uun, Abdul Khair Zubir, bahkan mengumumkan sayembara dengan hadiah Rp5 juta bagi siapa saja yang berhasil menangkap pelaku perusakan dengan bukti video.

Zubir menilai, perusakan yang kerap terjadi terhadap APK pasangan Muflihun-Ade Hartati sebagai bentuk sabotase yang merusak demokrasi di Pekanbaru.

"Spanduk yang dipasang malam ini, paginya sudah rusak. Anehnya, hanya spanduk kami yang dirusak, sementara spanduk pasangan lain tetap kokoh," jelas Zubir, Jumat (4/10/24).

Aksi sayembara ini, ia menambahkan, diharapkan menjadi peringatan bagi para pelaku sabotase dan membantu menjaga jalannya kampanye yang sehat.

Selain itu, pasangan calon Walikota Pekanbaru lainnya, Agung Nugroho-Markarius Anwar,  juga menjadi korban aksi perusakan.

Tim Advokasi Agung Nugroho, melalui ketuanya Syahrul, mengungkapkan bahwa sekitar 20 hingga 30 spanduk di wilayah Jalan Sudirman dan Rumbai telah dirusak sejak Jumat (13/9/24) malam.

Syahrul meminta aparat kepolisian segera bertindak agar situasi politik di Pekanbaru tidak semakin memanas.

"Kami ingin Pilkada yang aman dan damai. Tindakan perusakan ini hanya dilakukan oleh oknum, dan kami berharap penegak hukum segera mengusut kasus ini," ujarnya.

Dengan berbagai laporan ini, situasi Pilkada di Riau diperkirakan semakin tegang. Para tim paslon kepala daerah berharap aparat berwenang dapat segera menindaklanjuti setiap laporan agar pesta demokrasi tetap berjalan kondusif.

 

#Politik #Hukrim

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Politik

Index

Berita Lainnya

Index