Riauaktual.com – Aksi mogok kerja yang dilakukan secara serentak oleh para sopir pengangkut batu bara PT Global terancam berujung pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Para sopir melakukan protes akibat penurunan uang jalan yang mereka terima, namun hingga kini pihak perusahaan belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan tersebut.
Salah satu sopir, Idrus (nama panggilan), yang bertugas mengangkut batu bara dari Kecamatan Peranap ke lokasi pembongkaran, mengungkapkan bahwa uang jalan mereka yang awalnya sebesar Rp2.097.000, kini diturunkan menjadi Rp1.900.000. Meskipun selisihnya tidak terlalu besar, Idrus menegaskan bahwa penurunan tersebut berdampak signifikan pada kebutuhan mereka sehari-hari.
"Penurunan uang jalan ini sangat memengaruhi kami. Bahkan, makan kami jadi terancam. Kami berharap ada kejelasan dari pihak perusahaan," ujar Idrus, Selasa (01/10/2024).
Idrus juga menyampaikan bahwa beberapa sopir telah kehilangan harapan dan memutuskan untuk mengembalikan truk yang mereka bawa, lantaran tidak adanya kejelasan dari pihak manajemen PT Global.
"Sebagian dari kami sudah mengembalikan truk karena khawatir biaya operasional, terutama untuk bahan bakar, akan semakin membengkak jika situasi ini berlarut-larut," tambahnya.
Di sisi lain, Dani Aprialdi, Humas yang bertanggung jawab atas pengelolaan truk pengangkut batu bara, enggan memberikan komentar saat dikonfirmasi oleh Riauaktual.com mengenai aksi protes yang dilakukan para sopir, yang bahkan sempat memicu kehadiran aparat kepolisian untuk melakukan pengamanan.
Aksi mogok kerja tersebut sempat menarik perhatian publik ketika rombongan truk pengangkut batu bara memenuhi halaman parkir Rumah Makan Pondok Selero, yang berlokasi di Jalan Lintas Timur, Desa Sungai Dawu, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), pada Minggu (29/09/2024).
Polsek setempat kemudian turun ke lokasi untuk menjaga situasi tetap kondusif dan memfasilitasi mediasi antara pihak sopir dan manajemen PT Global. Hingga kini, belum ada keputusan resmi dari perusahaan terkait keluhan para sopir, dan mereka masih menunggu tanggapan lebih lanjut mengenai nasib mereka.
#Inhu