Riauaktual.com - Enam anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau mengundurkan diri karena mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024. Sesuai aturan yang berlaku, keenam anggota DPRD Riau tersebut harus diganti melalui Pergantian Antar Waktu (PAW).
Ketua DPRD Riau Sementara Ma'mun Solikhin mengungkap kapan tepatnya PAW keenam anggota itu akan dilaksanakan, semua tergantung kepada partai masing-masing dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau. Ia mengatakan dari pihak DPRD Riau hanya bisa menunggu.
"Kalau PAW ini 'kan prosesnya sebenarnya dari KPU sendiri. Setelah mundur tentu yang punya kepentingan cepat ini 'kan partainya. Kalau partainya mau berlama-lama tentu enggak mengkomunikasikan dengan cepat. Tapi, ya, biasanya kalau mau cepat selesai partai langsung komunikasi dengan KPU," kata Ma'mun, Kamis (26/9/24).
Mengingat saat ini Alat Kelengkapan Dewan (AKD) juga belum terbentuk, Ma'mun berharap masing-masing partai dari anggota DPRD Riau yang mengundurkan diri tersebut bisa menyerahkan nama yang akan menjadi PAW ke KPU Riau secepatnya.
"Kalau partainya lama, tentu mengganggu AKD. Karena 'kan kurang personel dan ini sebenarnya merugikan partainya sendiri. Tapi kalau itu sifatnya proporsional, ya, enggak juga. Makanya ada dinamika koalisi itu karena banyak yang mundur itu," ujarnya.
Adapun enam anggota DPRD Riau yang mengundurkan diri tersebut adalah politisi dari Demokrat Agung Nugroho. Agung maju di Pemilihan Wali Kota Pekanbaru. Dari data KPU, Agung Nugroho meraih 47.198 suara disusul Sumardany dengan perolehan 3.673 suara dari Dapil Pekanbaru.
Lalu ada politisi Golkar dari Dapil Kampar, yakni Repol yang mendapat 23.261 suara. Repol maju Pilkada Kampar dan diurutan kedua ada Raja Jaya Dinata dengan suara 17.973.
Selanjutnya Kelmi Amri dari Partai Demokrat meraih 24.479 suara. Kelmi Amri mundur karena maju di Pilkada Rokan Hulu dan posisinya akan digantikan Magdalisni dengan 6.497 suara atau urutan kedua setelah Kelmi.
Keempat ada Dani M Nursalam yang juga maju di Pilkada Indragiri Hilir setelah pada Pileg lalu meraih 31.504 suara. Posisinya akan digantikan oleh Siti Asisyah dengan meraih suara terbanyak kedua dari Partai PKB yakni 16.871.
Ada pula Ferryandi dari Partai Golkar yang mendapat 23.750 suara, dimana dari Dapil Indragiri Hilir sendiri ada 2 anggota duduk sebagai anggota DPRD. Majunya Ferryandi akan digantikan peraih suara ketiga, yakni Zulaikha dengan 15.621 suara.
Terakhir adalah Ade Agus Hartanto yang maju di Pilkada Indragiri Hulu. Legislator PKB itu meraih 23.781 suara dari dapil 8 Indragiri Hulu-Kuantan Singingi dan pada posisi kedua ada Ade Firmansyah dengan meraih 4.131 suara.