Hampir Sebulan Pasca Pelantikan AKD Belum Terbentuk, Ketua DPRD Riau Sementara Akui Ada Dinamika Internal

Hampir Sebulan Pasca Pelantikan AKD Belum Terbentuk, Ketua DPRD Riau Sementara Akui Ada Dinamika Internal
Ketua DPRD Riau Sementara, Ma'mun Solikhin.

Riauaktual.com - 65 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau periode 2024-2029 telah dilantik pada Jumat (6/9/24) lalu. Namun hingga hari ini, Kamis (26/9/24) atau tepat dua puluh hari pasca pelantikan, Alat Kelengkapan Dewan (AKD) masih belum terbentuk.

AKD terdiri dari empat pimpinan DPRD Riau, fraksi-fraksi, komisi-komisi, Badan Musyawarah (Banmus), Badan Anggaran (Banggar), Badan Kehormatan (BK), hingga Panitia Khusus (Pansus) yang semuanya bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD.

Ketua DPRD Riau Sementara Ma'mun Solikhin mengungkap saat ini masih dalam proses menggesa penyusunan tata tertib (Tatib) yang akan dijadikan acuan dalam membentuk AKD.

Ia tak menampik bahwa terdapat dinamika-dinamika dalam tahapan ini karena masih ada perbedaan pendapat internal.

"Pembentukan AKD ini baru bisa bergerak setelah pelantikan pimpinan. Setelah pimpinan definitif dilantik, bisa langsung tancap gas untuk pembentukan AKD, karena pimpinan sendiri itu 'kan AKD juga. Artinya AKD dari mulai pimpinan, kemudian dilanjutkan dengan pimpinan komisi, pimpinan fraksi, BK, Bapemperda, seiringlah itu terkait juga dengan Banggar dan Banmus," kata dia.

Politisi PDIP itu mengungkap seluruh pembentukan AKD, Tatib dan pelantikan pimpinan definitif rampung paling lambat bulan Oktober mendatang.

"Kita rencanakan semua rampung di Oktober. Ini 'kan tinggal kemauan teman-teman (anggota DPRD) dan kesepakatan teman-teman saja AKD ini mau disusun bagaimana? Mau proporsional atau koalisi? Ini yang belum duduk, masih bergerilya," ujarnya.

Meskipun sebelumnya sempat bergaung kemungkinan AKD akan dibentuk secara proporsional, namun Ma'mun menyebut kemungkinan koalisi masih terbuka lebar.

Adapun yang dimaksud dengan sistem proporsional adalah pimpinan-pimpinan AKD diambil berdasarkan jumlah kursi partai pemenang, sedangkan koalisi artinya merujuk pada koalisi partai saat Pilkada ataupun Pilpres.

"Roman-romannya ada, masih ada upaya-upaya koalisi. Ada yang mengacu pada pilkada, ada yang mengacu pada lainnya. Ini memang dinamika sih, ya, pasti itu 'kan pada pertimbangan ketua-ketua partai juga," papar Ma'mun.

"Ada partai yang mau proporsional. Ya kalau semangat ini hampir semua sama juga, cuma ini 'kan artinya ada kinginan teman-teman supaya ada dinamika. Kalau proporsional itu enggak asyik katanya, karena semua 'kan sedang berpacu. Dinamika-dinamika itu yang kata teman-teman lebih seru dan progresif," tutup Ma'mun.
 

#DPRD Provinsi Riau

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

DPRD Provinsi Riau

Index

Berita Lainnya

Index