Riauaktual.com – Lima pakar perikanan internasional menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional dan Internasional Perikanan dan Ilmu Kelautan ke-13 (The 13th International and National Seminar on Fisheries and Marine Science/ISFM XIII) yang diselenggarakan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau (FPK Unri).
Seminar yang berlangsung di Hotel Premiere, Kamis (12/9/2024), membahas 137 makalah penelitian dari berbagai peneliti.
Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor IV Unri, Dr. Sofyan Husein Siregar MPhil, mewakili Rektor Unri. Hadir pula Wakil Dekan I Prof. Nofrizal, Wakil Dekan II Dr. Iskandar Putra, Wakil Dekan III Jonny Zain, MSi, dan Sekretaris Senat FPK Ridar Hendri, MSi, PhD.
Lima pakar asing yang hadir sebagai pembicara kunci adalah Dr. Assoc. Prof. Ulviyya Mammodova (Institute of Soil Science and Agrochemistry, Azerbaijan), Dr. Benhard Mayer (Hamburg University, Jerman), Dr. Hikaru Nakagawa (Aqua Restoration Research Center, Jepang), Assoc. Prof. Janice A. Ragaza, PhD (Ateneo de Manila University, Filipina), dan Prof. Janelle Thompson (National Technology University, Singapura). Dua pakar perikanan dalam negeri yang juga menjadi pembicara adalah Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto, MSc (IPB Bogor) dan Prof. Dr. Ir. Rifardi, MSc (FPK Unri).
Rektor Unri, melalui sambutannya, mengapresiasi Fakultas Perikanan dan Kelautan atas konsistensi menyelenggarakan seminar ini. Menurutnya, tema "Menuju Perikanan Berkelanjutan: Menjembatani Kesejahteraan Manusia dan Kesadaran Lingkungan" sangat relevan dengan tantangan global saat ini.
"ISFM XIII akan memberikan dampak positif bagi perjalanan Unri menuju universitas berkelas dunia," ujarnya.
Dekan FPK Unri, Prof. Rifardi, juga menegaskan pentingnya acara ini sebagai ikon akademik fakultas serta wahana pertukaran informasi riset antar peneliti internasional.
"Seminar ini adalah sumbangsih kita untuk pengembangan ilmu perikanan di tingkat dunia," ucapnya.
Beberapa topik yang dibahas para pakar mencakup ekowisata Laut Caspia, perubahan jangka panjang di Laut Indonesia, dan kepunahan lokal ikan air tawar di Jepang. Sementara, Prof. Ari Purbayanto membahas inovasi teknologi perikanan di Indonesia, dan Prof. Rifardi menyampaikan topik keberlanjutan perikanan.
Ketua Panitia ISFM XIII, Dr. Alit Hindri Yani, menyatakan seminar ini mencatatkan jumlah paper terbanyak yang pernah dibahas sepanjang sejarah ISFM.
"Sebanyak 137 makalah dibahas, sebuah pencapaian luar biasa bagi seminar ini," ujarnya.