Riauaktual.co - Dugaan politisasi anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang dilakukan pasangan calon (paslon) Gubernur Riau Abdul Wahid dan wakilnya, mantan Penjabat (Pj) Gubernur Riau yang kini Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau SF Hariyanto, mencuat ke publik.

Pasalnya viral di media sosial adanya penyerahan bantuan dana sebesar Rp24 juta untuk guru tahfiz Desa Pasir Putih Kecamatan Balai Jaya Kabupaten Rokan Hilir. Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Ustadz Abdul Somad (UAS) didampingi oleh bakal calon Gubernur Riau Abdul Wahid.

Penyerahan bantuan itu menarik perhatian sebab tak tampak satupun perwakilan Pemprov Riau ataupun SF Hariyanto yang hadir sebagai pejabat yang berwenang menyerahkan bantuan.

Kejadian ini turut menjadi perhatian Pengamat politik Riau, Dr (Cand) Khairul Amri. Ia meminta Pj Gubri yang baru dilantik, Rahman Hadi, harus betul-betul mengontrol keuangan daerah agar tidak terjadi politisasi anggaran.

Apalagi, menurut Khairul, bantuan itu diserahkan pada orang yang bukan haknya untuk menyerahkan.

"Tentu dalam alam hal ini Pj Gubernur komandannya. Ke depan hal ini harus jadi pembelajaran supaya nanti APBD provinsi Riau tidak disalahgunakan atau dipolitisasi anggaran uang rakyat Riau ini," kata dia, Senin (19/8/24).

Khairul berharap Pemprov Riau harus lebih bijak dan berhati-hati di musim politik seperti saat ini.

Diketahui, pada mock up atau papan bantuan yang diserahkan UAS didampingi Abdul Wahid secara simbolis itu tampak logo Pemprov Riau dan dana diketahui bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Riau sebesar tahun anggaran 2024.

Namun Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kependudukan (PMD) Provinsi Riau Djoko Edy Imhar mengaku tak tahu menahu soal adanya bantuan tersebut.

"Tak tahu PMD Riau kegiatan tersebut," singkatnya, Minggu (18/8/24).

 

#Politik