Riauaktual.com - Program Studi Usaha Perjalanan Wisata FISIP Universitas Riau menggelar Workshop Peninjauan Kurikulum, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri, Senin (12/8/2024). Dr. Mariaty Ibrahim, S.Sos., M.Si., selaku Koordinator Program Studi, memimpin kegiatan ini dengan mengundang pakar kurikulum pariwisata terkemuka, Prof. Dr. Diena M. Lemy, A.Par., M.M., CHE, dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta, yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia (HILDIKTIPARI).
Selain menghadirkan Prof. Dr. Diena, workshop ini juga melibatkan berbagai stakeholder penting dalam bisnis pariwisata, termasuk Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Persatuan Hotel Republik Indonesia (PHRI), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), serta perwakilan dari Dinas Pariwisata Provinsi Riau. Kehadiran mereka diharapkan dapat memastikan bahwa kurikulum yang dirancang memenuhi kebutuhan industri, mematuhi aturan pemerintah, dan selaras dengan perkembangan teknologi terkini.
Dalam sambutannya, Dr. Mariaty Ibrahim, S.Sos., M.Si., menekankan pentingnya peninjauan kurikulum untuk memastikan relevansi dan adaptasi dengan perubahan zaman. "Kurikulum adalah pondasi dari proses pembelajaran, dan oleh karena itu, perlu direncanakan dengan sangat matang. Melalui peninjauan ini, kami berharap bisa menyempurnakan kurikulum yang ada, sehingga lulusan dari program studi kami dapat benar-benar siap bersaing di dunia kerja, serta memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang," ujarnya.
Prof. Dr. Diena M. Lemy dalam pemaparannya menyoroti potensi besar yang dimiliki sektor pariwisata Indonesia. "Indonesia memiliki prospek luar biasa dalam sektor pariwisata. Kita kaya akan alam, budaya, serta daya tarik buatan. Ditambah lagi, keramahtamahan masyarakat Indonesia menjadi modal besar. Namun, untuk mengembangkan pariwisata secara optimal, diperlukan regulasi yang jelas dan dukungan kuat dari pemerintah," ungkapnya.
Sebagai Ketua HILDIKTIPARI, Prof. Diena juga menekankan pentingnya kejelasan regulasi terkait keamanan dan kenyamanan wisatawan. Menurutnya, tanpa aturan yang tegas, sulit untuk mengembangkan pariwisata yang aman dan nyaman bagi wisatawan. Tantangan utama yang dihadapi sektor pariwisata saat ini, menurutnya, adalah perlunya dukungan nyata dari pemerintah, khususnya dalam penegakan hukum dan alokasi anggaran yang memadai.
Tidak hanya itu, Prof. Diena juga menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang taktis dan strategis di sektor pariwisata. "Pariwisata bukanlah pekerjaan yang mudah; dibutuhkan perencanaan yang mendetail dan kemampuan analitis yang baik. SDM harus siap mengatasi tantangan dan berperan dalam berbagai sektor terkait," tambahnya.
Di era digital saat ini, Prof. Diena optimis bahwa sektor pariwisata dapat memanfaatkan teknologi digital tanpa kehilangan aspek kemanusiaannya. "Saya percaya pariwisata adalah sektor yang dapat memanfaatkan teknologi digital, namun tetap tidak akan dikuasai atau tergantikan oleh AI. Pariwisata adalah tentang kemanusiaan, dan SDM harus bisa menguasai teknologi pendukung, karena pada akhirnya, manusia yang akan berada di garis depan," tutupnya.
Kegiatan workshop ini dihadiri juga oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Dr. H. Meyzi Heriyanto, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama Dr. Saiman Pakpahan, serta seluruh dosen Program Studi Usaha Perjalanan Wisata FISIP Universitas Riau. Acara ini diharapkan mampu menghasilkan kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan industri dan mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja.
#Pendidikan