Riauaktual.com - Kasus pencurian handphone yang dilakukan Teja Lesmana Saputra dihentikan penuntutannya oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Hal tersebut dilakukan atas dasar penerapan Restorative Justice (RJ) setelah korban, Leonardo, memaafkan perbuatan Teja.

Teja diketahui melakukan pencurian handphone milik seorang sekuriti di pool bus Tam Wisata pada Rabu (22/5/2024) dini hari.

Ia tertangkap saat melintas di depan pool bus dengan menggunakan sepeda motor.

Penanganan perkara ini awalnya ditangani oleh Kepolisian Sektor (Polsek) Binawidya dan setelah berkas perkara dinyatakan lengkap, dilimpahkan ke JPU.

Setelah pelimpahan, JPU melakukan mediasi antara Teja dan Leonardo hingga akhirnya Leonardo memaafkan Teja.

JPU kemudian berkoordinasi dengan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Riau, Rini Hartatie, dan ekspos dengan Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Umum (Jampidum) melalui Direktur Oharda, Nanang Ibrahim Soleh.

"Paparan ekspos kita ke Kejaksaan Agung," terang Arief yang saat itu didampingi Plt Kasi Intelijen Jodi Valdano.

"Hasil koordinasi dan ekspos tersebut memutuskan untuk menerima permohonan penghentian penuntutan perkara melalui mekanisme RJ," sambung Arief.

Kajari Pekanbaru kemudian menerbitkan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKP2) dan menyerahkannya kepada Teja.

Teja pun terlihat bahagia setelah Jaksa membuka borgol dan rompi tahanannya.

"Saya berjanji, tidak akan mengulangi lagi perbuatannya yang sama atau kasus lainnya, baik di Kota Pekanbaru maupun di tempat lainnya," ucap Teja.

Teja mengakui perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya. Ia diamankan dan diserahkan ke Polsek Binawidya setelah melakukan aksinya. Teja dijerat dengan Pasal 362 KUHPidana tentang Pencurian.

#Hukrim #Pekanbaru