Riauaktual.com - Bursa Sapi Kurban Putri Adika, yang terletak di Jalan Sialang Bungkuk, tepat di depan Rutan Kelas I Pekanbaru, mengalami penurunan penjualan sapi kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H.
Desi, pengelola bursa sapi tersebut, mengungkapkan bahwa penjualan tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Kami hanya menyediakan sapi Bali. Saat ini, baru ada 23 ekor sapi yang tersedia untuk kurban tahun ini, dan dari jumlah tersebut, baru 13 ekor yang berhasil terjual. Tahun-tahun sebelumnya penjualan jauh lebih tinggi," ujar Desi, Kamis (6/6/2024).
Desi menjelaskan bahwa sapi-sapi di bursa mereka mendapatkan pakan rumput dari sekitar Pekanbaru serta vitamin berupa campuran telur dan kunyit. Sapi-sapi ini didatangkan dari Lubuk Linggau, Palembang, tempat keluarga Desi mengelola kandang sapi.
"Kami hanya melakukan pengadaan sapi, khusus untuk musim kurban. Sapi-sapi ini dibawa ke sini hanya saat musim kurban," jelas Desi.
Harga sapi di bursa ini bervariasi tergantung beratnya. Misalnya, sapi dengan berat 70 kg dijual seharga Rp18.500.000, sapi 80 kg sekitar Rp19.000.000, dan sapi 85 kg seharga sekitar Rp20.000.000. Desi menambahkan bahwa harga bisa berbeda sesuai permintaan konsumen.
"Harga beragam tergantung permintaan. Kadang ada konsumen yang minta sapinya lebih besar, misalnya 100 kg, jadi harganya juga berbeda," ungkap Desi.
Desi memastikan bahwa semua sapi yang dijual adalah jantan dan dilengkapi dengan surat kesehatan serta surat jalan, untuk memastikan sapi-sapi tersebut memenuhi standar kesehatan dan legalitas.
"Tahun ini adalah tahun ke-14 kami menjalankan usaha ini. Satu atau dua minggu setelah Idul Fitri, sapi-sapi mulai didatangkan, sehingga masyarakat, pengurus masjid, atau panitia kurban bisa survei untuk memilih sapi yang akan dijadikan kurban," kata Desi.
Namun, Desi mengakui bahwa banyak peternak yang mengeluh karena penurunan penjualan. Pada tahun-tahun sebelumnya, mereka bisa menjual hingga 50 sampai 100 ekor sapi.
"Teman-teman peternak lain juga mengeluhkan hal yang sama. Tahun lalu saya bisa habis 30 ekor, dan pada tahun-tahun awal usaha saya bisa sampai 50 hingga 100 ekor," jelas Desi.
#ekonomi