Dijaga Militer, Penjagaan Kejagung Masih Normal

Dijaga Militer, Penjagaan Kejagung Masih Normal
Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana/ net

Riauaktual.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) meningkatkan keamanan setelah beredar kabar Jampidsus Febrie Adriansyah diikuti anggota Densus 88 Antiteror Polri.

Dari pantauan Minggu (26/5/2024) kemarin, penjagaan di gerbang masuk menuju gedung Kejagung terpantau lebih ketat dibanding biasanya. Jika sebelumnya gerbang dibiarkan terbuka, kini tertutup rapat. Dari luar, tampak dua orang petugas keamanan berseragam coklat dan seorang berkaos loreng tengah berjaga.

Kejagung menganggap penjagaan tersebut masih normal-normal saja. Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana menjelaskan, pengawalan yang dilakukan pihak militer di Kejagung merupakan standar pengamanan yang biasa dilakukan. Mengingat, di lingkungan Kejaksaan terdapat Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Militer (Jampidmil).

Hal senada juga disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Nugraha Gumilar. Dia mengatakan, bantuan personel polisi militer (POM) untuk menjaga keamanan di lingkungan Gedung Kejagung berjalan seperti biasa. Tidak ada sesuatu yang genting hingga pengawalan ditingkatkan.

Nugraha juga membantah, peningkatan pengamanan di Kejagung diperketat, usai beredar kabar Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah dikuntit anggota Densus 88.

“Tidak ada kaitannya dengan kasus yang ramai dibicarakan. Pelaksanaan pengamanan yang dilakukan normal seperti biasanya, tidak ada yang istimewa,” katanya kepada wartawan, Minggu (26/5/2024).

Nugraha menambahkan, penjagaan yang dilakukan polisi militer di Kejagung merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) Nomor 4 Tahun 2023 dan MoU Nomor NK/6/IV/2023/TNI yang ditandatangani kedua institusi pada tanggal 6 April 2023.

Menurut Nugraha, kerjasama dalam MoU itu mencakup penugasan prajurit TNI di lingkungan Kejaksaan. Seperti Jampidmil dan dukungan bantuan personel TNI dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kejaksaan.

Dengan demikian, Nugraha menyebut bantuan pengamanan POM TNI di Kejagung sudah berjalan sejak MoU itu diteken Kejagung dan TNI. “Bantuan pengamanan sudah dilaksanakan jauh sebelumnya dalam rangka mendukung giat penegakan hukum, karena disana ada Jampidmil,” pungkasnya.

Sebelumnya diketahui, Jampidsus Kejagung, Febrie Adriansyah sebelumnya dibuntuti dua orang yang diduga anggota Detasemen Khusus Antiteror Polri atau Densus 88. Peristiwanya terjadi saat Febrie tengah makan malam di salah satu restoran Prancis di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/5/2024).

Pada saat itu, Febrie dikawal ajudan serta anggota polisi militer atas permintaan Jampidmil, karena Jampidsus sedang menangani kasus korupsi tambang yang melibatkan suami artis Sandra Dewi, Harvey Moeis, dan crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK), Helena Lim.

Ketika sedang santap makan, polisi militer yang mengawal Febrie mendapati dua orang yang diduga anggota Densus 88 mengarahkan alat perekam. Sadar aksinya ketahuan, satu orang berhasil kabur. Sedangkan satu lainnya tertangkap dan diinterogasi.

Febrie sempat meminta penjelasan Kabareskrim Komjen Wahyu Widada soal kejadian penguntitan ini. Namun, Wahyu mengklaim tidak tahu menahu.

Tak cuma itu, Febrie juga melapor kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin dan disampaikan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Singkat cerita, anggota Densus 88 berinisial Bripda IM dijemput oleh Paminal. Namun, isi handphone yang bersangkutan sudah disedot datanya.

 

 

Sumber: Rm.id


 

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index