Riauaktual.com - Wakil Direktur Medik dan Perawatan RSUD Arifin Achmad, dr. Annisa Indrasari, MM, menegaskan bahwa kematian VAN, bayi berusia 1 bulan di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau bukan disebabkan oleh kelalaian dalam pelayanan.
Menurut dr. Annisa, pasien masuk ke ruang IGD pada tanggal 5 Maret 2024 sekitar pukul 21.00 WIB dan keesokan harinya dipindahkan ke ruang Anggrek 1. Dari asesmen perawat pagi, diketahui bahwa anak tersebut sudah mengalami demam selama dua hari.
"Mata sebelah kanan pasien merah dan membengkak serta kesadarannya juga lemah. Dan akan dikonsultasikan ke dokter spesialis mata," jelas dr. Annisa.
Pada hari yang sama, sekitar pukul 16.00 WIB, keluarga pasien mengeluhkan bahwa mata anaknya semakin merah.
"VAN semakin rewel dan disitu perawat langsung menghubungi dokter anak. Setelah menghubungi dokter tersebut, keluarga korban dianjurkan untuk memberikan kompres mata menggunakan NACL serta memberikan resep obatnya. Perawat juga mengatakan bahwa resep obat yang diberikan berguna untuk mengurangi nyeri pada mata anak," tambahnya.
"Pada tanggal 7 Maret 2024 sekitar pukul 08.00 WIB, dari pergantian shift malam, kesadaran pasien cukup bagus," lanjutnya.
"Setelah itu, dokter spesialis anak akan merencanakan untuk melakukan konsultasi gizi dan konsultasi mata," terangnya lagi.
Namun, dalam waktu 40 menit sekitar pukul 10.30 WIB, orang tua melaporkan kepada perawat bahwa anaknya, VAN, tidak sadarkan diri.
"Pada saat dilakukan RJP tampak keluar susu dari hidung. Dan dokter bertanya kepada ibu pasien apakah anak baru diberikan susu sebelumnya. Dan ibu pasien mengatakan dirinya baru memberikan susu kepada VAN dalam posisi berbaring dan sekitar pukul 11.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia dihadapan keluarga," terangnya.
"Kami dari pihak manajemen RSUD Arifin Achmad kembali mempertegas bahwa tidak ada dugaan malpraktik. Semua prosedur dilakukan sesuai dengan SOP dan berdasarkan persetujuan dari pihak pasien. Tidak ada kesalahan dalam pemberian obat atau resep seperti yang diduga oleh keluarga pasien. Semua proses dilakukan dengan koordinasi yang baik dan tidak hanya berdasarkan keputusan dari satu dokter saja," pungkas dr. Annisa.
Untuk diketahui, sebelumnya beredar informasi bahwa VAN, meninggal dunia di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau karena adanya dugaan kesalahan penanganan medis.
#Kesehatan
