Ini 5 Fakta Angin Puting Beliung Ngamuk di Bandung dan Sumedang

Ini 5 Fakta Angin Puting Beliung Ngamuk di Bandung dan Sumedang
Ilustrasi (foto: dok freepik)

Riauaktual.com - Angin puting beliung dahsyat muncul wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung dan sebagian wilayah Sumedang, pada Rabu 21 Februari 2024 sore.

Sejumlah bangunan rusak, pohon tumbang, truk terguling dan sepeda motor terjatuh. Berikut sejumlah faktanya yang dilansir dari Okezone.com:

1. Sebanyak 29 Orang Luka-Luka Akibat Puting Beliung

 Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin meninjau beberapa lokasi yang terdampak angin puting beliung di Wilayah Sumedang dan Kabupaten Bandung pada Rabu (21/2/2024). Sedikitnya 29 orang mengalami luka-luka akibat terjangan puting beliung tersebut.

"Sebanyak 19 orang sudah dibawa ke klinik kahatex, kemudian 10 orang dibawa ke rumah sakit kesejahteraan karena luka ringan, semua nya berobat jalan," ungkap Bey.

Menurutnya, dari kejadian tersebut, banyak beberapa rumah yang mengalami kerusakan bahkan tidak ada atapnya.

"Kami tadi meninjau ke lokasi daerah perumahan banyak rumah yang atapnya terbang, tidak ada atap. ada juga rangka baja sebuah rumah dibangun, ikut terbang," ujar Bey usai meninjau beberapa lokasi terdampak.

2. BRIN Sebut Badai Tornado

Pakar klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin mengatakan, angin kencang yang merusak banyak bangunan di Sumedang-Bandung tersebut adalah badai tornado.

"Jadi bagaimana, kalian sudah percaya sekarang kalau badai tornado bisa terjadi di Indonesia? KAMAJAYA sudah memprediksi "extreme event" 21 Februari 2023," tulis Erma Yulihastin di Twitter X, dikutip Kamis, (22/2/2024).

"Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado pertama ini,"kicaunya.


3. Badai Tornado Berlangsung Lama

 Pakar klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin mengatakan, durasi bencana tersebut berlangsung lama. Hal ini berbeda dengan kebiasaan puting beliung di Indonesia.

"Selain itu juga durasi. Dalam kasus puting beliung yang biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit itu pun sudah sangat lama. Hanya ada satu kasus yang tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021," ujar Erma.

Kendati demikian, Erma belum menyebutkan data kecepatan angin dan diameter maupun penyebab tornado tersebut.

"Kami tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek," ungkap Erma.

"Efek tornado: beda dengan puting beliung, tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas. Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat: 56 km/jam,” tandasnya.

4. Mako Brimob Polda Jabar Rusak Parah

 Markas Komando (Makosat) Brimob Polda Jabar di Jalan Kolonel Ahmad Syam, Kampung Sayang, Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, terdampak bencana badai tornado.

Atap bangunan di markas pasukan elite Polri itu rusak tersapu angin. Kondisi Makosat Brimob Polda Jabar terlihat dalam sebuah video yang dilaporkan oleh seorang anggota.

"Bangunan di belakang rumah dansat (Dansat Brimob Polda Jabar Kombes Pol Donyar Kusumadji SIK) roboh menimpa mobil, demikian," kata prajurit Brimob yang merekam kondisi kerusakan akibat puting beliung.

5. Dua Kecamatan di Bandung Terdampak

 Angin puting beliung yang melanda Kabupaten Bandung dan Sumedang pada Rabu (21/2/2024) sore, berdampak pada dua kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung.

Wakapolresta Bandung AKBP Maruly Pardede mengatakan dua Kecamatan yang terdampak tersebut yakni Cicalengka dan Rancaekek.

Menurutnya, saat ini pihaknya tengah melakukan penyisiran ke beberapa lokasi terdampak di dua kecamatan itu.

"Saat ini kita dan Dinas terkait tengah melakukan penyisiran dan menginventaris beberapa lokasi yang terdampak," ujarnya saat ditemui di lokasi.

6. Sebanyak 493 Rumah Warga Rusak

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ratusan rumah rusak akibat angin puting beliung yang terjadi pada Rabu 21 Februari 2024, sekira pukul 17.15 WIB, menerjang wilayah Kabupaten Sumedang dan Bandung.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan pemutakhiran data dampak, kerusakan rumah di Kabupaten Bandung lebih besar dibandingkan di Sumedang.

"Pemutakhiran data per hari ini, Kamis (22/2), pukul 10.00 WIB, BPBD Kabupaten Bandung mencatat rumah rusak 493 unit. Kerusakan rumah warga yang terjadi pada tingkat rusak ringan hingga berat," ungkap Aam sapaan Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Kamis (22/2/2024).


 

#Lingkungan #ANGIN KENCANG

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index